Galau! Pikniklah Ke Rumah Sakit, Penjara dan Kuburan

Galau! Pikniklah Ke Rumah Sakit, Penjara dan Kuburan


Please sobat!! jangan perlihatkan galaumu, apalagi harus tunjuk tangan seperti berada didalam kelas saat guru favoritmu melemparkan pertanyaan. Sekali jangan!!! agar tidak terbaca oleh lawan. Meskipun bathin memberontak untuk mengakuinya, tapi keadaan sedemikian rupa pasti ada dan pernah sobat mengalaminya, hanya limit waktunya yang berbeda-beda. Adakalanya sehari, seminggu, sebulan, setahun atau diatas satu tahun. Bila berada diatas satu tahun, maka itu sudah dikategorikan gagal move on namanya.
Jangan Bingung! Ini Tips Bagi Suka Main Hape Di Toilet

Jangan Bingung! Ini Tips Bagi Suka Main Hape Di Toilet

Kenapa Main Hape Di Toilet Lebih Asik?
Adakah diantara teman-teman yang sangat fun main hape saat berada di toilet? Dari sekian banyak teman-teman yang baca post ini, siapa sih yang memiliki perangai sama, silakan tunjuk tangan atau akui diri pada kolom komentar dibawah post ini. Berarti kita adalah teman seperangai dengan kebiasaan main hape di toilet saat sedang fokus termenung sambil membongkar sisa-sisa proses metabolisme. 
 Wow! Ternyata Modus Jitu Ini Sering Di Lakukan Di Toilet

Wow! Ternyata Modus Jitu Ini Sering Di Lakukan Di Toilet

Sementara di kamar mandi juga merupakan sarangnya setan bersemayam, tentu sangat memungkinkan untuk dibisik oleh setan laki-laki atau perempuan untuk bermodus-modusan yang lazim dilakukan oleh kebanyakan penghuni toilet sejagat nusantara ini.
Ruang Toilet | Dok. Sikonyol.com
Aku kamu dan kita pasti akan bersepakat bahwa Toilet alias kamar mandi merupakan tempat persinggahan darurat yang sering diburu oleh siapa saja, mulai rakyat biasa, Bapak Bupati, Gubernur dan bahkan tanpa kecuali Bapak Presiden bila disandrung oleh rasa ngeri. Dimana saat bulu kuduk merinding dan anu pun terasa meruncing hingga perut terasa bak di demo oleh ribuan cacing, seolah toilet lebih utama dari segalanya ketimbang menuruti perintah calon mertua. Hahaha, yang Jomblo mohon minggat!!

Sebagai orang yang pernah dan bahkan setiap hari keluar-masuk toilet, sudah sewajarnya untuk melakukan sebuah riset kecil-kecilan. Walaupun tidak sama dengan riset yang dibuat oleh para ilmuan Eropa abad XIX, setidaknya modus yang sering terjadi di kamar ini, bukan kabar hoaks, seperti menjelang pemilu silam. Ya, pokonya seputar aktivitas di kamar mandilah

Namun sebagai catatan penting, bila perlu di stabilo, bahwa diantara berjuta-juta toilet yang ada didunia, tak satupun toilet menjadi tempat yang dianjurkan oleh agama islam untuk rujukan berlama-lama. Berdasarkan hasil pengut liar yang ku lakukan, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh HR. Ahmad (4/373), Ibnu Majah 296 ”Sesungguhnya tempat-tempat buang hajat ini dihadiri (oleh para setan), maka jika salah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi (toilet), ucapkanlah “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan.”
Baca Juga : #AgeChallenge, Jangan Bangga Mendadak Tua Kawan!
Atas dasar tersebut, walaupun risetku bukan tentang lamanya dikamar mandi, akan tetapi sebagai sebuah penekanan, aku tidak menyarankan Sikonyolovers untuk lama-lama dikamar mandi. Tanpa terkecuali melamun dan membingungkan diri sendiri di kamar mandi, sambil bersiur dan bernyanyi. Sebab kamar mandi bukan panggung tempat bernyanyi. Apalagi sampai ketiduran hingga kebawa mimpi naik ke bulan. Sungguh ogah ah! bahkan sungguh sangat kelewatan! Dan sangat-sangat tidak disarankan serta tak patut untuk di tiru hingga beranak cucu kelak.

Selain itu, aku juga tidak menyarankan Sikonyolovers untuk ngerumpi di kamar mandi, sambil gosipin kabar seputar selebritis Ikan Asin. Tapi sebagai Insan yang baik budi dan rajin mandi dua kali sehari, saya merasa yakin seyakin-yakinnya bahwa Sikonyolovers pernah melakukan sebuah modus dikamar mandi. Walaupun kata orang bijak, “Biar Modus asal Tulus” akan tetapi yang namanya modus pasti seperti kura-kura dalam perahu yang penuh dengan kepura-puraan yang terkadang mendatangkan perbuatan mubazir. 
Baca Juga : Jawaban Cerdas Untuk Membungkam "Kapan Nikah" Saat Lebaran Tiba
Dan lagi-lagi menurut agama, bukankah mubazir itu adalah perbuatan setan. Sementara di kamar mandi juga merupakan sarangnya setan bersemayam, tentu sangat memungkinkan untuk dibisik oleh setan laki-laki atau perempuan untuk bermodus-modusan yang lazim dilakukan oleh kebanyakan penghuni toilet sejagat nusantara ini.
Baru keluar dari Toilet | Dok. Sikonyol.com
Modus yang dimaksud tersebut, bukanlah sebuah perbuatan yang mendatangkan dosa. Hanya saja sebagai upaya untuk mengalihkan suara atau menyamarkan suara buang air besar atau kecil dengan suara air kran. Sehingga suara buang air tidak terdengar oleh tetangga sebelah toilet. Modus ini merupakan tips jitu yang tidak didapatkan di bangku sekolah dan kuliah akan tetapi sering di praktekkan oleh para penghuni toilet yang tidak bisa men-silent-kan suara tak sedap saat buang air. Walaupun pada hakikatnya terkadang juga mendatangkan perbuatan mubazir, seperti terbuangnya air sia-sia. Tapi yakinlah, ini adalah modus yang mampu menutupi suara buang air dari penghuni toilet dengan kekhasannya masing-masing. Selamat Mencoba!

Modus di toilet  
Jawaban Cerdas Untuk Membungkam “Kapan Nikah” Saat Lebaran Tiba

Jawaban Cerdas Untuk Membungkam “Kapan Nikah” Saat Lebaran Tiba

Dalam versi ini mungkin agak sedikit bercampur dengan nada emosi. Walaupun yang kita tahu, bahwa nada emosi itu tidak seindah nada musik intrumen The Titanic, yang sering memanjakan alam pikiran dengan suasana tenang damai dalam angan-angan.  
Cukup di tebak saja ya Gaesss | Dok. SIKONYOL.com
Tulisan ini sebagai sebuah catatan kecil untuk bisa di bagi-bagi ke sanak saudaranya, bahwa hanya orang-orang yang berimanlah yang mendapat perubahan diri yang lebih baik dari sebelumnya setelah ramadhan pergi dan berlalu. Tapi Ingat, sebagai penekanan, bahwa ramadhan disini bukan ramadhan yang ada di kelurahanmu atau kelurahan tempat tinggalku. Sebab ramadhan yang seperti itu tidak akan pernah mungkin untuk dibicarakan dalam blog SIKONYOL.com

Esok lusa, lebaran akan tiba. Itu sebagai petanda bahwa hari kemenangan sudah di kumandangkan. Bila satu hari sebelumnya, masih menjalankan ibadah puasa, dimana harus menahan haus, lapar dan bersikap kadang sok-sok baik, kini kebanyakan orang kembali seperti sedia kala. Suka-suka, sampai-sampai sikap yang agak sedikit nakal kembali di perbuat tanpa merasa bersalah. 

Saat lebaran tiba, kebiasaan yang sudah menjadi tradisi ialah berkumpul dengan sanak saudara sekeluarga akan menjadi hal yang sakral. Seolah merasa berdosa bila belum sempat berkumpul dengan keluarga. 

Banyak alasan yang melatarbelakangi kumpul dengan keluarga, sehingga menjadi sebuah kewajaran bila yang seberang laut atau di perantauan akan melakukan mudik ke kampung halaman. Tradisi ini hampir bisa di katakan wajib, hukumnya.
Baca Juga : Kedatangan Ramadhan Tak Sama dengan Kedatangan Calon Mertua
Beranjak dari hal itu, sangat mungkin, diantara anggota keluarga itu menjadi agen detective layaknya di Film RIPD yang rilis tahun 2013 silam, yang bertugas mengorek hidung semua informasi seputar sesama anggota keluarga. Mulai dari merk baju baru, hijab, tas gucci, perhiasan emas dan bahkan sempak koyakpun tak luput dari pembahasan berjamaah didalam keluarga. 

Usai dari pembahasan seputar merk fashion yang sedang kekinian di Hari Raya, tentu sedikit demi sedikit pembahasanpun akan beralih. Dan yang pastinya, yang lajang dan jomblo akan menjadi sasaran yang bisa membuat kuping panas dan dada sesak sesat. Bahkan sesaknya lebih dahsyat dari gregetnya tahan eek yang sudah mulai menyentuh ubun-ubun saraf belakang. Ada ngeri-ngeri sedapnya ya om. 

Pertnyaan demi pertnyaan pertanyaan memang sangat simple. Yang pasti masih dalam rumus 5W+1H. Akan tetapi bila diminta jawabannya, menurutku mungkin lebih mudah menjawab soal UN anak SD dengan berbagai rumus matematiknya. 

Diantara pertanyaan-pertanyaan yang mengerikan tersebut, yang sering muncul ialah Udah selesai Kuliah? Udah kerja?, Kerja dimana? Gaji berapa? dan terakhir Kapan Nikah? 
Baca Juga : Antara Burung Traveloka dan Burung Twitter, Mana Burungmu?
Dari sekian deretan pertanyaan-pertanyaan tersebut, pertanyaan yang terakhir "Kapan Nikah?" merupakan satu pertanyaan, yang mampu melahirkan belasan pertanyaan selanjutnya. Meskipun kamu mengeluarkan berbagai jurus untuk mengelak, bila tidak ada kecerdasan yang mumpuni, maka yakinlah pada sesi terakhir kamu akan terpojok dan tersungkul serta tersipu malu dalam keadaan mulut terbungkam. Sehingga merasa tidak ada jawaban ampuh kalau ditanya kapan nikah oleh jamaah dalam keluarga.

Akibatnya, sukar untuk menghentikan pertanyaan-pertanyaan pedas tersebut. Mau marah, gak mungkin! mau berlalu dan pergi untuk menghindar, itu pun akan di tuduh makar tidak sopan. Aduhai, serba salah dalam kebodohan terstruktur sistematis dan masif ini.

Lalu, harus seperti apa atau harus bagaimana? 

Sobat sikonyolovers yang Budiman sejagat maya ini, saya akan memberi solusi dari pertanyaan "Kapan Nikah?" dalam beberapa versi. Hehehe, tapi ingat! yang pasti bukan versi galau, walaupun sebenarnya, penulisnya pernah 4 kali purnama gegana alias gelisah galau merasa. 

Versi Canda. Dalam versi ini, jika pertanyaaan "Kapan Nikah?" tertuju ke kamu, maka jawaban yang bisa kamu lontarkan sangat mudah, bahkan tanpa harus tahan kentut pun, kamu bisa menjawabnya begini "Maunya hari ini, cuma sayang, KUA nya masih tutup". 

Selain itu, bila kamu sedang ada kesibukan, misal lagi masak atau sedang bersih-bersih rumah, maka kamu bisa menjawab "Tunggu siap masak atau nyapu dulu lah". 

Dengan jwaban seperti ini, pasti akan mengundang canda tawa. Sehingga suasana saat itu akan jadi milikmu. Ya, selanjutnya pandai-pandailah kelola suasananya. 
Akibat pertanyaan itu penulisnya pernah juga Gegana | Dok. SIKONYOL.com
Versi Menyerang. Nah, dalam versi ini, jawaban yang kamu lontarkan bisa balik ke penanya. Walaupun bukan dengan pertanyaan yang sama. 

Sebagai contoh, "Kapan nikah?" kamu bisa menjawab dengan segera tanpa harus membuka kope-an terlebih dahulu. "Nanti, cuma kamu mau bawa kado apa atau isi amplopnya berapa?" 

"Kapan Nikah?", kamu bisa jawab, "Nikah itu pake modal, memangnya kamu mau modalin?” 
Jawaban yang beginian, bisa membuat orang yang mengajukan pertanyaan akan mikir balik, mau jawab apa? 

Selanjutnya versi kesal. Dalam versi ini mungkin agak sedikit bercampur dengan nada emosi. Walaupun yang kita tahu, bahwa nada emosi itu tidak seindah nada musik intrumen The Titanic, yang sering memanjakan alam pikiran dengan suasana tenang damai dalam angan-angan. Tetapi versi ini terkadang mampu membungkam para jamaah keluarga saat kumpul Hari Raya.
Baca Juga : Blogger Masih Menjadi Barang Langka di Abdya
Ya, bagaimana tidak! menurutku versi ini terkenal sangat ampuh mengisolasi mulut mereka yang menanyakan, Kapan Nikah?. Sebab kamu bisa melontarkan jawaban yang agak sedikit memancing suasana. Sebagai contoh, Kapan Nikah? Kamu bisa menjawab dengan santai, “Tunggu kamu cerai dengan pasanganmu dululah, baru kemudian pasanganmu menikah dengan ku” atau bisa juga dengan bentuk kesal versi lain ala kamu sendiri. 

Demikianlah, jawaban ampuh kalau ditanya kapan nikah. Akan tetapi yang menjadi cacatan penting bahwa menikah adalah seni untuk mempersatukan kedua keluarga, antara keluarga istri dan suami. Bila menikah hanya sekedar nikah-nikahan atau kawin-kawinan, babi di hutanpun juga melakukan hal yang serupa.
Makan Di Rumah Makan Aceh,  Tak Perlu Harus Menunggu

Makan Di Rumah Makan Aceh, Tak Perlu Harus Menunggu

Disana jangan pernah kamu mencoba untuk menunggu makanan dan menu favorit kamu dihidangkan. Sebab ditunggu hingga datang malaikat Izrail pun, makanan dan menu favorit yang bikin kamu ngiler keluar air liur se-literpun tidak bakal dihidangkan
Mau makan? silakan ambil sendiri | Foto : okezone
Sekiranya aku bertanya "Siapa yang belum pernah makan di warung makan Aceh?" yang merasa orang Aceh pasti tidak perlu harus menjawab pertanyaan yang tidak penting ini. Lalu bagaimana dengan yang non Aceh? Ya, tinggal jawab saja, sudah atau belum. Simpel bukan? Bingung???

Memang sih, pertanyaan tentang yang pernah atau yang belum pernah makan di warung atau rumah makan Aceh tidak sesulit pertanyaan ayah sicinta saat menanyakan kapan anaknya kamu nikahi?  Dengan posisi kamu sebagai pengangguran Intelektual. Apalagi sampai harus mengumpul mahar 30 mayam emas dulu. Wuih, sumpah keringan dingin bak kecebul ke dalam kolam asmara yang basah dari ujung rambut hitam yang keriting sampai ke ujung jari kaki kelingking. 

So, pertanyaan itu setidaknya cukup untuk dijadikan alasan untuk memperjelas tentang ulasan artikel  blog Sikonyol.com yang tidak pernah update hampir satu caturwulan ini. Ya, ku harap Sobat Sikonyolovers sejagat maya ini bisa memakluminya.

Mengenai makan, tanpa harus ku tanya ke orang-orang, suasana makan di warung atau rumah makan Aceh sudah jelas jauh berbeda dengan makan di restoran hotel berbintang. Walaupun sebenarnya hotel yang dimaksud tidak ada simbol bintang yang berbentuk foto atau gambar yang dipajang di dinding -dinding hotel. Apalagi monumen bintang, sangat tidak mungkin ada.

Baca Juga : 
Lalu dimana juga bedanya? Ya, pada pelayanan, rasa dan hidangan yang disajikan serta suasana bak rumah sendiri dengan masakan sang istri yang penuh dengan rasa kasih sayang. Ops, yang jomblo dilarang jones ya. Sedangkan kata pujangga kelas 2 dari negeri awan, makan di rumah makan Aceh itu asam garamnya sama seperti asam garamnya kehidupan yang penuh dengan lika liku dan cobaan menuju gerbang kedewasaan. Sumpah pujangganya maha Alay.

Meskipun tidak mendeskripsi menu makanan sajian kuliner Aceh, namun ada hal yang bersifat sunat muakat hukumnya untuk kamu ketahui saat makan di rumah makan Aceh. Dan ini tidak berlaku di rumah makan atau restorant yang berbintang-bintang dengan pelayan yang stand by dari terbitnya fajar sampai batas Pukul 00.00 WIB.

Dimana, kamu hanya tinggal panggil, “Yan!! ini, itu pake lado, minumnya es kosong gak pake es and bra,,bra,,, ”  tinggal tunggu, tak lama kemudian sampai pesanannya diantar si Yan. Siyan disini ialah pelayan ya, bukan nama asli orang.

Akan tetapi dirumah makan Aceh tidak demikian. Disana jangan pernah kamu mencoba untuk menunggu makanan dan menu favorit kamu dihidangkan. Sebab ditunggu hingga datang malaikat Izrail pun, makanan dan menu favorit yang bikin kamu ngiler keluar air liur se-literpun tidak bakal dihidangkan. Jadi, bagaimana juga? Ya ambil piring sendiri, taruh nasi secukupnya, ambil menu menurut selera dan silakan tempati meja yang tersedia. Mungkin biar gak mubazir.
Suasana dalam Rumah Makan Aceh | Foto : Info-Kuliner.com
Yang perlu diingat, meskipun tidak dihidangkan, ada hal yang istimewa yang tidak bakal kamu dapatkan di warung atau rumah makan Aceh. Ya, yaitu menu pengiring lauk pauk yang kamu letakkan di piring nasi, seperti kuah dari segala jenis, semua jenis sayur dan sambil merah dan ijo, itu tidak perlu dibayar alias gartis. Kamu hanya dibebankan untuk membayar menu lauk utama, seperti Ikan, Telur, Ayam dan jenis menu utama lainnya. Jangan sampai lupa ya, dibagian paragraf ini, bila perlu dicatat dalam hati dan digaristebalkan. Hehehehe

Sedangkan air minumnya untuk antisipasi kamu keselek, pelayan rumah makan Aceh sungguh sangat pengertian untuk urusan yang satu ini. Bila dibandingi dengan istri sholeha, kadar pengertiannya berada pada level sebelas dua belas deh. Sebab tanpa kamu pesanpun, air minumnya kalah cepatnya pengiriman paket kilat barang antar Provinsi se Nusantara. Bukan perusahaan pengiriman barang yang sering di Iklankan oleh TV tetangga sebelahkan?

Nah, sudah tahu kan? cara makan di rumah makan Aceh, yang tidak harus bikin kamu lebay hingga tingkat dewa.