Jawaban Cerdas Untuk Membungkam “Kapan Nikah” Saat Lebaran Tiba

Jawaban Cerdas Untuk Membungkam “Kapan Nikah” Saat Lebaran Tiba

Dalam versi ini mungkin agak sedikit bercampur dengan nada emosi. Walaupun yang kita tahu, bahwa nada emosi itu tidak seindah nada musik intrumen The Titanic, yang sering memanjakan alam pikiran dengan suasana tenang damai dalam angan-angan.  
Cukup di tebak saja ya Gaesss | Dok. SIKONYOL.com
Tulisan ini sebagai sebuah catatan kecil untuk bisa di bagi-bagi ke sanak saudaranya, bahwa hanya orang-orang yang berimanlah yang mendapat perubahan diri yang lebih baik dari sebelumnya setelah ramadhan pergi dan berlalu. Tapi Ingat, sebagai penekanan, bahwa ramadhan disini bukan ramadhan yang ada di kelurahanmu atau kelurahan tempat tinggalku. Sebab ramadhan yang seperti itu tidak akan pernah mungkin untuk dibicarakan dalam blog SIKONYOL.com

Esok lusa, lebaran akan tiba. Itu sebagai petanda bahwa hari kemenangan sudah di kumandangkan. Bila satu hari sebelumnya, masih menjalankan ibadah puasa, dimana harus menahan haus, lapar dan bersikap kadang sok-sok baik, kini kebanyakan orang kembali seperti sedia kala. Suka-suka, sampai-sampai sikap yang agak sedikit nakal kembali di perbuat tanpa merasa bersalah. 

Saat lebaran tiba, kebiasaan yang sudah menjadi tradisi ialah berkumpul dengan sanak saudara sekeluarga akan menjadi hal yang sakral. Seolah merasa berdosa bila belum sempat berkumpul dengan keluarga. 

Banyak alasan yang melatarbelakangi kumpul dengan keluarga, sehingga menjadi sebuah kewajaran bila yang seberang laut atau di perantauan akan melakukan mudik ke kampung halaman. Tradisi ini hampir bisa di katakan wajib, hukumnya.
Baca Juga : Kedatangan Ramadhan Tak Sama dengan Kedatangan Calon Mertua
Beranjak dari hal itu, sangat mungkin, diantara anggota keluarga itu menjadi agen detective layaknya di Film RIPD yang rilis tahun 2013 silam, yang bertugas mengorek hidung semua informasi seputar sesama anggota keluarga. Mulai dari merk baju baru, hijab, tas gucci, perhiasan emas dan bahkan sempak koyakpun tak luput dari pembahasan berjamaah didalam keluarga. 

Usai dari pembahasan seputar merk fashion yang sedang kekinian di Hari Raya, tentu sedikit demi sedikit pembahasanpun akan beralih. Dan yang pastinya, yang lajang dan jomblo akan menjadi sasaran yang bisa membuat kuping panas dan dada sesak sesat. Bahkan sesaknya lebih dahsyat dari gregetnya tahan eek yang sudah mulai menyentuh ubun-ubun saraf belakang. Ada ngeri-ngeri sedapnya ya om. 

Pertnyaan demi pertnyaan pertanyaan memang sangat simple. Yang pasti masih dalam rumus 5W+1H. Akan tetapi bila diminta jawabannya, menurutku mungkin lebih mudah menjawab soal UN anak SD dengan berbagai rumus matematiknya. 

Diantara pertanyaan-pertanyaan yang mengerikan tersebut, yang sering muncul ialah Udah selesai Kuliah? Udah kerja?, Kerja dimana? Gaji berapa? dan terakhir Kapan Nikah? 
Baca Juga : Antara Burung Traveloka dan Burung Twitter, Mana Burungmu?
Dari sekian deretan pertanyaan-pertanyaan tersebut, pertanyaan yang terakhir "Kapan Nikah?" merupakan satu pertanyaan, yang mampu melahirkan belasan pertanyaan selanjutnya. Meskipun kamu mengeluarkan berbagai jurus untuk mengelak, bila tidak ada kecerdasan yang mumpuni, maka yakinlah pada sesi terakhir kamu akan terpojok dan tersungkul serta tersipu malu dalam keadaan mulut terbungkam. Sehingga merasa tidak ada jawaban ampuh kalau ditanya kapan nikah oleh jamaah dalam keluarga.

Akibatnya, sukar untuk menghentikan pertanyaan-pertanyaan pedas tersebut. Mau marah, gak mungkin! mau berlalu dan pergi untuk menghindar, itu pun akan di tuduh makar tidak sopan. Aduhai, serba salah dalam kebodohan terstruktur sistematis dan masif ini.

Lalu, harus seperti apa atau harus bagaimana? 

Sobat sikonyolovers yang Budiman sejagat maya ini, saya akan memberi solusi dari pertanyaan "Kapan Nikah?" dalam beberapa versi. Hehehe, tapi ingat! yang pasti bukan versi galau, walaupun sebenarnya, penulisnya pernah 4 kali purnama gegana alias gelisah galau merasa. 

Versi Canda. Dalam versi ini, jika pertanyaaan "Kapan Nikah?" tertuju ke kamu, maka jawaban yang bisa kamu lontarkan sangat mudah, bahkan tanpa harus tahan kentut pun, kamu bisa menjawabnya begini "Maunya hari ini, cuma sayang, KUA nya masih tutup". 

Selain itu, bila kamu sedang ada kesibukan, misal lagi masak atau sedang bersih-bersih rumah, maka kamu bisa menjawab "Tunggu siap masak atau nyapu dulu lah". 

Dengan jwaban seperti ini, pasti akan mengundang canda tawa. Sehingga suasana saat itu akan jadi milikmu. Ya, selanjutnya pandai-pandailah kelola suasananya. 
Akibat pertanyaan itu penulisnya pernah juga Gegana | Dok. SIKONYOL.com
Versi Menyerang. Nah, dalam versi ini, jawaban yang kamu lontarkan bisa balik ke penanya. Walaupun bukan dengan pertanyaan yang sama. 

Sebagai contoh, "Kapan nikah?" kamu bisa menjawab dengan segera tanpa harus membuka kope-an terlebih dahulu. "Nanti, cuma kamu mau bawa kado apa atau isi amplopnya berapa?" 

"Kapan Nikah?", kamu bisa jawab, "Nikah itu pake modal, memangnya kamu mau modalin?” 
Jawaban yang beginian, bisa membuat orang yang mengajukan pertanyaan akan mikir balik, mau jawab apa? 

Selanjutnya versi kesal. Dalam versi ini mungkin agak sedikit bercampur dengan nada emosi. Walaupun yang kita tahu, bahwa nada emosi itu tidak seindah nada musik intrumen The Titanic, yang sering memanjakan alam pikiran dengan suasana tenang damai dalam angan-angan. Tetapi versi ini terkadang mampu membungkam para jamaah keluarga saat kumpul Hari Raya.
Baca Juga : Blogger Masih Menjadi Barang Langka di Abdya
Ya, bagaimana tidak! menurutku versi ini terkenal sangat ampuh mengisolasi mulut mereka yang menanyakan, Kapan Nikah?. Sebab kamu bisa melontarkan jawaban yang agak sedikit memancing suasana. Sebagai contoh, Kapan Nikah? Kamu bisa menjawab dengan santai, “Tunggu kamu cerai dengan pasanganmu dululah, baru kemudian pasanganmu menikah dengan ku” atau bisa juga dengan bentuk kesal versi lain ala kamu sendiri. 

Demikianlah, jawaban ampuh kalau ditanya kapan nikah. Akan tetapi yang menjadi cacatan penting bahwa menikah adalah seni untuk mempersatukan kedua keluarga, antara keluarga istri dan suami. Bila menikah hanya sekedar nikah-nikahan atau kawin-kawinan, babi di hutanpun juga melakukan hal yang serupa.
Kisah Pilu, Ketika Sahur Hanya Dibangunkan Oleh Alarm

Kisah Pilu, Ketika Sahur Hanya Dibangunkan Oleh Alarm

"Dan bahkan bila boleh ku melebay, kata-kata tersebut jauh lebih menyakitkan dari pada anu kejepit resleting celana yang perih dan pedih terasa khas sebagai pengalaman pertama anak lelaki yang bisa dianggap sebagi ujian keperjakaan dini"
Tidur USai Sahur | Foto : Rahmad K.
Sebagai pemula alias pemuda lajang, Aku, kamu dan Kita merupakan insan yang sudah berpengalaman bertahun-tahun dan bahkan berulang kali melewati bulan suci ramadhan yang penuh berkah ini tanpa ada kendala dan hambatan yang mencederai ibadah puasa. Kalaupun sempat ada, mungkin bisa dianggap hanya sebagian kecil atau diluar batas kemampuan kita sebagai manusia biasa yang tak pernah lepas dari khilaf, seperti lirik lagu Radja pada tahun 2004 silam. 

Berbicara tentang bulan ramadhan, pasti banyak cerita yang tidak mungkin mampu untuk ku ulas lengkap dengan berbagai hiruk-pikuk menyertainya. Secara garis besar, ada cerita di balik sholat teraweh, asmara shubuh, ngebuburit dan bahkan hingga menjelang sahur tiba. Seolah serangkain cerita tersebut sudah menjadi nostalgia tersendiri yang sering berulang-ulang dengan cerita hampir mirip dan bahkan bisa saja sama. Termasuk sama-sama memaklumi. Wkwkwkwk.
Baca Juga : Kedatangan Ramadhan Tak Sama dengan Kedatangan Calon Mertua
Bilapun berbeda, maka itu sebuah kewajaran yang mungkin saja terjadi. Kalau kata pepatah zaman, lain lubuk lain ikannya, lain dulu lain pula pasangannya ceritanya. Tidak tertutup kemungkinan tentang cerita masing-masing individu yang berstatus lajang yang sering dilanda gegana tingkat dewa mabuk

Namun yang menjadi pembahasan kita kali ini, kesemua serangkaian cerita tersebut, satu diantaranya sering mendatangkan celoteh teman-teman yang sering dialamat kepada pemuda yang berstatus lajang hampir 300-an kali purnama. Yaitu, tentang tradisi sahur (bangun). Dimana pada umumnya, kebanyakan dari kita sahur di bangunkan oleh alarm. Dan ini menurutku merupakan hal yang biasa-biasa saja dan sering terjadi dimana-mana tanpa terkecuali di kota-kota besar. 
Pengalaman saya pribadi dan mungkin beberapa teman Sobat Sikonyolovers, sering mendapatkan sindiran tentang tradisi bangun sahur, yang kebanyakan orang menganggap ini sebagai hal yang biasa, akan tetapi justru berbeda untuk mereka yang non lajang. Seolah kesempatan emas untuk menyerang pemuda lajang terbuka luas, seluas-luasnya. Yang nantinya mereka akan berkata begini, “Ah bangun sahur masih dibangunin alarm? gak jamannya genk”

Mendengar celoteh ini, terkadang sering membuat kami para lajang guanteng ini merasa kaku seperti habis mandi es batu. Dan bahkan sesekali pikiran liarpun ikut lompong seperti berjalan di ruang hampa menuju lorong gelap kematian. Tahukan gemana? yang pasti tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Huft!!! 

Dan bahkan bila boleh ku melebay, kata-kata tersebut jauh lebih menyakitkan dari pada anu kejepit resleting celana yang perih dan pedih terasa khas sebagai pengalaman pertama anak lelaki yang bisa dianggap sebagi ujian keperjakaan dini. Cukup terkenang untuk di bayangkan dan sulit untuk di lupakan. 
Seorang pemuda tak terbangun saat Sahur | Foto : Roni F.
Selain itu, Stereotipe sahur dibangunin dengan alarm, mau tidak mau tetap masih berlanjut untuk ramadhan tahun ini. Sehingga bisa dipastikan bahwa sindiran tersebuat bakal bertubi-tubi bak menyerang sebuah kerajaan Jomblo ditengah padang pasir nan tandus yang sedang dilanda kemarau cinta. 
Mau menangis? Oh Tuhan sungguh tak kuasa. Apalagi warisan gengsi dari nenek monyang yang turun temurun masih terjaga utuh dalam sanubari. Sehingga dengan rasa yakin dan bangga tidak akan mungkin untuk menangis. Walapun terkadang, bila diingat-ingat hampir sama dengan rasa sakit saat disunat.

Nah, patut diakui, tidak ada daya dan upaya yang bisa membendung sindiran “sahur masih dingunin alarm” ini, walaupun para lajang berusaha melakukan berbagai manuver. Yang pastinya dengan penuh harap tahun depan berbeda dengan yang sudah-sudah. Dan Insha Allah sahurnya semogakan saja dibangunkan istri. Amin.
Kedatangan Ramadhan Tak Sama dengan Kedatangan Calon Mertua

Kedatangan Ramadhan Tak Sama dengan Kedatangan Calon Mertua

Walaupun hanya menu sayur ubi goreng, sambal terasi dan ikan balado asin yang dipesan di warung nasi padang, yang kita tahu ada diseluruh kabupaten/kota dan provinsi seluruh Indonesia.
Ahlan Wa Sahlan | Dok. SIKONYOL.com
Marhaban ya Ramadhan, sengaja ku ucapakan sebagai petanda menyambut kedatangan bulan yang penuh berkah ini. Meskipun kita sadari keberkahan yang dimaksud disini hanyalah buat mereka-meraka yang beriman dan terus berjuang untuk tetap berada di jalan-Nya. Akan tetapi yang menjadi catatan bagi sobat sikonyolovers bahwa kedatangan bulan suci ramadhan (umat Islam) sangat berbeda dengan kedatangan calon mertua. 

Tidak sedikit dari kita sudah pada tahu bahwa ketika mengadakan sebuah acara di rumah, terserah dirumah siapa saja! Apakah pesta perkawinan si Bapak dengan istri kedua, ketiga dan keempat atau cuma arisan mamah-mamah yang sering dibuat di rumah para mamah-mamah anggota arisan. Yang selalu mengundang tamu untuk hadir pada salah satu acara yang dimaksud diatas. 
Baca Juga : Nikahi Gadis Aceh, Arisan Solusinya
Yang mengundang, tentu harus mempersiapkan segala sesuatu untuk tamu yang diundang. Mulai dari mempersiapkan tempat yang rapi, menyusun tata letak kursi untuk para tamu dan juga menu hidangan yang super enak, maknyus dan muantap. Walaupun hanya menu sayur ubi goreng, sambal terasi dan ikan balado asin yang dipesan di warung nasi padang, yang kita tahu ada diseluruh kabupaten/kota dan provinsi seluruh Indonesia ini. Inilah perjuangan untuk menyambuat kedatangan tamu undangan. 

Sementara kedatangan calon mertua, juga tak ubahnya dengan kedatangan tamu undangan acara pesta si Bapak tadi atau acara arisan para mamah-mamah tadi. Bahkan bisa dibilang lebih dari itu! Bila mengundang tamu undangan pesta atau arisan cukup dengan dengan decord tempat yang bagus agar nyaman, siapkan menu hidangan makanan untuk jamuan, walaupun hanya bermodalkan nasi padang juga, akan tetapi juga harus mempersiapkan diri, baik mental dan juga sikap sopan santun. Meskipun terkadang terlihat kaku, wajah tegang dan berkeringat dingin seolah sedang berada ditengah gurun salju. Tapi yakinlah, semua akan kembali normal ketika calon mertua kembali ke habitatnya. Itulah calon mertua dengan segala keseramannya! 

Akan tetapi beda halnya dengan kedatangan bulan ramadhan. Dimana tidak sama dengan kedatangan calon mertua yang membuat para mantan tuna asmara dilanda kecemasan dan penuh kehati-hatian. Kedatanngan ramadhan justru hanya cukup mempersiapkan diri dengan cara mencari tahu tentang tata cara berpuasa, baik rukun dan mengetahui syarat-syarat sah dan membatalkan puasa. Sehingga ibadah puasa yang dilaksanakan benar-benar sempurna dan tidak menjadi sia-sia yang hanya sekedar haus dan lapar saja. 
Baca Juga : Harga Emas Melangit, Pemuda Aceh Terancam Melajang Seumur
Kemudian ditambah dengan rasa senang hati serta penuh rasa syukur. Sehingga wujud senang hati dan rasa syukur ini akan di implemetasikan dengan cara menjadikan bulan suci ramadhan ini sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah lebih dari sebelumnya. Dengan harapan tetap untuk memperoleh ridhonya semata tapi bukan karena iming-iming yang terkadang sering membuat kita terjebak dalam sikap ria dan ujub. 

Selain itu, perlu juga untuk diketahui bahwa kedatangan bulan ramadhan memiliki makna tersendiri bagi setiap umat manusia. Yang muslim dan beriman, sudah pasti yakin dengan sepunuh hati sebagai bulan yang selalu berkah, magfirah dan juga penuh ampunan. Sehingga hal yang demikian menjadi bonus yang spesial melebihi dari orang yang spesial sejagat nusantara ini. Aminn. 

Tidak dipungkiri bahwa, siapa saja yang dengan sengaja menyampaikan tentang kelebihan bulan ramadhan, dapat dipastikan bahwa dia sedang melakukan sebuah amal kebaikan yang kemudian menjadi bekal untuk akhirat kelak. Ya, inilah adalah sebuah First Point yang disering diabaikan oleh 9 dari 10 manusia yang mengakui diri sebagai hamba Allah Ilaihi Rabbi. Dan seperti judul lagu Kerispatih, Aku harus jujur yang dirilis tahun 2009, bahwa 9 manusia yang dimaksud juga termasuk saya didalamnya.
Baca Juga : Yang Penting 20, Walaupun Tidak Mengerjakannya
Sobat Sikonyolovers yang budiman dan lagi sedang berpuasa (sekarang), bahwa sebagaimana ulasan diatas, mungkin akan terasa berasa dan lebih cocoknya bila ini kusampaikan diatas mimbar mesjid dan didepan para jamaah sholat Isya menjelang sholat terawih, baik bapak-bapak, Ibu-ibu, Kakek-Nenek, Abang-kakak, dan Adek-adek sekalian serta tanpa kecuali bila sudah calon mertua didalamnya. Sehingga bagi yang malas membaca blog SIKONYOL.com inipun akan mengerti tentang Menyambut Kedatangan Bulan Ramadhan yang sangat berbeda dengan menyambut kedatangan tamu undangan dan jauh berbeda dengan kedatangan calon mertua. Ayo sebarkan kebaikan dengan link tulisan ini.
Blogger Masih Menjadi Barang Langka di Abdya

Blogger Masih Menjadi Barang Langka di Abdya

Hidup di era digital dan informasi ini tidak sama dengan hidup zaman Siti Nurbaya, yang mengirim surat cinta melalui perantara pihak ketiga. Sehingga sudah menjadi suatu keharusan bagi seorang blogger untuk mengetahui perkembangan teknologi terbaru.
Ada apa dengan Mimin? | Dok. SIKONYOL.com 
Ketika mendengar kata langka, tidak sedikit kita mencoba berpikir diluar kehidupan nyata yang sedang kita jalani sekarang ini. Misal, “Andai” aku memiliki barang langka, seperti seterika arang cap ayam, pasti para kolektor akan milirik barang itu dengan lirikan jutaan rupiah yang menjanjikan. Walaupun sebenarnya dia (kolektor) belum tentu menjanjikan jumlah jutaan rupiah seperti yang kita bayangkan.

Mungkin barangkali, akibat terlalu berharap dengan motode instan cepat kaya dan banyak uang, maka khayalan kitapun meninggi hingga menembus angkasa biru. Seolah, begitu memilki barang langka maka dengan sendirinya menjadi miliader, banyak uang dan banyak harta. Ternyata tidak!

Ops, biar tidak melebar kemana-kemana. Seterika yang aku sebutkan tadi, merupakan satu dari sekian barang langka yang aku jadikan objek perumpamaan. Akan tetapi bila ingin mengumpakan dengan barang langka yang lain silakan saja. Insha Allah tidak akan ku permasalahkan. Asalkan tidak bertanya tentang daftar nama barang-barang langka.

Kata “blogger”, masih belum terlalu membahana hingga ke plosok desa daerah tempatku tinggal, Abdya, alias Aceh Barat Daya. Bisa dibilang, masih kalah terkenal dengan Donal Trump, presiden Amerika. Sehingga ketika ku ceritakan, “Cuy, ane blogger, dan ini blog ane (SIKONYOL.com)”. Responnya hanya cukup dengan muka datar saja tanpa disusuli penasaran di belakangnya. Palingan, kalau pun aku bertingkah nyinyir, layaknya host SCTV Award VJ Dhaniel atau bernama lengkap Daniel Mananta. Maka malah mendapat cibiran yang super tidak mengenakkan. Lah, kok jadi curhat ni bogeng!
Baca juga : Kutukan Pilpres, Kalau Bukan Cebong, Kampret!
Ya, mungkin saja dikarenakan algoritma kata blogger hanya sedikit beredar luas disini. Sehingga kata “blogger” menjadi sesuatu mistis dan hanya menjadi sekedar kata saja tanpa mengetahui apa itu blogger sebenarnya. Tapi perlu saya pertegaskan Ini hanya kata “mungkin”. Ya, mungkin iya dan mungkin saja tidak! Sebab dunia sering dipadati dengan kata “mungkin”, makanya gosip sering tumbuh subur seperti seperti jamur diatas taik lembu. Nah, apdholnya silakan ketik di kotak pencarian mbah Gugel “Apa itu Blogger?” pasti ada jawabnya, aminnn.

BTW, apa keuntunggannya bila menjadi blogger?

Ahahaha, inilah pertanyaan pertama yang akan ditanya bila aku terlalu memaksa diri untuk menjelaskan tentang blogger dan apa keuntungannya menjadi seorang blogger? Nah, jawabannya mesti harus buka kitab blogger lagi, agar jawabannya bisa memuaskan sobat Sikonyolover yang ada di Abdya dan sekitar jagat maya tanpa batas ini.

Oke, disini Keuntungan yang pertama, akan aku balik menjadi keuntungan yang terakhir. Jadi ulusan nya di mulai dari angka terakhir.

6. Bisa Kaya dari Blog
Bisa menjadi kaya raya dari penghasilan blog, itu hanya mimpi? tapi perlu di ingat, itu hanya berlaku bagi yang pesimis dan pobhia dengan mimpi. Sebab untuk poin yang satu ini, anda harus tahu dengan Raditya Dika (www.radityadika.com), biar rasa pemisisnya bisa cepat di Uninstall. Masih ada juga blogger suskses luar negeri Gaess.

Raditya Dika, merupakan seorang blogger sukses yang kemudian menjadi penulis. Menurut beberapa sumber, cowok yang ngaku berbadan ramping kelahiran 28 Desember 1984 ini terkenal dengan karya tulisannya yang berjudul “Kambing Jantan” yang kemudian menjadi sebuah Novel.

Selain itu, kini juga merambah kedunia hiburan, Film dan Komedian. Filmnya berbeda dengan film alay yang pernah kamu tonton, yang terkadang bisa membuat mu tujuh kali purnama gagal Move One dari bayang-bayang sang mantan.  Kemudian, kemediannya juga tidak perlu diragukan lagi. Sebab komediannya itu berisi dan berwawasan Nusantara dan ap to det tanpa harus membodohkan diri dan tingkah bodoh.
Baca juga : Ketika Kopi Tak Manis Lagi
Kemudian, tanpa harus menjadi Raditya Dika, Kamu juga bisa melakukan Jobs Review tentang sesuatu produk. Bisa pruduk kecantikan, makanan dan produk-produk lain. Intinya disini kamu mengiklankan produk orang melalui tulisan yang berbentuk cerita dan pengalaman kamu dengan produk tersebut. Gampang bukan? Loh iya. Teman-teman blogger diluar Aceh sering dengan yang Jobs Review dan endorse seperti ini.

Disamping itu, kamu juga bisa bekerja sama dengan Gugel untuk menjadi publicer iklan Gugel, yaitu Google Adsese. Silakan di Gugling untuk cari tahu tentang Google Adsese untuk blogger.

5. Dikenal orang
Kembali lagi, siapa yang gak kenal dengan Raditya Dika? Huft, blogger kondang (–an) yang multi talenta cukup terkenal, baik di dunia alam nyata, maya dan bahkan alam dunia luar kehidupan pun tahu. Mulai dari Kuntilanak, Kuntil Bapak, Gendrowo, Pocong dan bahkan Tuyul kenal denganya. Bahwa Ia adalah blogger atau selebriti blogger Indonesia yang sangat belum ada saingannya. Ternyata Hantu juga kenal ya, om?

Sehingga dengan demikian, sangat terbuka peluang bahwa kamu dikenal luas di masyarakat melalui media seperti koran, tabloid, majalah, radio, hingga semoga bisa tampil di TV seperti Om Dika Angkasaputra Moerwani atau dikenal Raditya Dika.

Bilapun tak sepopuler dia, setidaknya tulisan-tulisan anda akan dibaca oleh warganet Abdya dan sekitarnya. Bukankah dengan bigtu kamu akan dikenal? Lah iyalah cuy. Sekaligus, bisa menjadi modal awal untuk nyaleg tahun 2024 mendatang.

4. Berjiwa Peneliti
Sebagai seorang blogger selain memiliki kemampuan menulis, walaupun tidak mengenal EYD dalam kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, setidaknya menjadi seorang blogger sangat dituntut harus menguasai berbagai bidang. Satu diantaranya ialah penelitian. Sebab sebelum melakukan posting blog, Anda harus melakukan riset kata kunci online, agar nilai bobot dan bebet bisa mampu membuat gugle tergoda dengan ulasan posting yang kamu kenal.

Jadi wajar saja, kebanyakan blogger bila kamu melihat, seorang blogger itu hampir sama dengan kelasnya ilmuwan dan profesor bukan gadungan hanya tanpa gelar pengetahuannya.

Mie Kocok Khas Abdya, Contoh Gambar Kuliner | Dok. SIKONYOL.com
3. Memilki Ilmu Marketing
Nah, untuk yang satu ini, sangat mudah dilihat dari cara menyajikan konten blog. Kebanyakan dari mereka para blogger yang mempromisikan daerahnya melalui jasa blogger traveler, alias blog tentang dunia pariwisata dan kuliner. Mereka ini tergolong sangat mahil dalam menghipnotis pembaca dengan berbagai konten tentang wisata suatu daerah dan juga kuliner (makan khas) dari suatu daerah yang pernah dikunjunginya atau daerahnya sendiri.
Baca juga : Harga Emas Melambung, Jomblo Aceh Kalah dengan Ayahwa
Jadi, kamu sadari atau gak, menjadi seorang blogger,  maka sama halnya kamu sudah mengetahui dasar-dasar ilmu marketing. Loh kok bisa, gak percaya? Hal ini dikarenakan hasrat bergelora ingin membuat judul posting yang menarik minat pengunjung, meningkatkan trafik blog, hingga memanfaatkan media sosial untuk blogwalking (komentar blog).

2. Tidak Gaptek  dan Selalu up-to-date
Hidup di era digital dan informasi ini tidak sama dengan hidup zaman Siti Nurbaya, yang mengirim surat cinta melalui perantara pihak ketiga. Sehingga sudah menjadi suatu keharusan bagi seorang blogger untuk mengetahui perkembangan teknologi terbaru. Terlebih apabila niche blognya adalah teknologi dan gadget.

Kemudian kamu sudah terbiasa dengan berbagai macam fasilitas di internet, seperti YouTube, Facebook, Twitter, Instgram, Pinterest, Dropbox, SlideShare,dan lain-lain antah berantah. Jadi sangat memungkinkan selalu ingin mencari tahu info terbaru untuk menjadi bahan posting di blognya.

1. Rajin Membaca dan Mudah Untuk menulis
Malas membaca sebuah kunci untuk menjadi orang yang sulit berkembang. Dan hal inilah yang sering dialami oleh bangsa kita Indonesia, sehingga virus hoaks sangat mudahnya menyebarluas hingga ke kerak bumi lapisan bawah.

Nah, karena seorang blogger itu up to date maka sudah barang tentu rajin membaca, tak terkecuali membaca kapan tanggal muda dan kapan tanggal tua sehingga bisa menyesuaikan diri dengan keadaan.

Kemudian, juga terasa mudah untuk menulis. Hal ini disebabkan oleh karena banyak baca, banyak tahu dan tanpa terkecuali banyak akal walaupun sedkit nakal seperti slogan situs mojok.co. Namun percayalah, bila ada yang dibaca maka akan ada bahan (info) yang akan di tulis, dan tak ubahnya dengan makan. Bila makan (memasukkan makan kedalam mulut) maka pasti akan ada tenaga yang dihasil dari makanan yang di makan, selain itu juga ada yang dikeluarkan lewat anu*.
Kutukan Pilpres, Kalau Bukan Cebong, Kampret!

Kutukan Pilpres, Kalau Bukan Cebong, Kampret!

Gerakan fitnah berjamaah terhadap penobatan dua nama tadi, seolah sudah mendapat label halal dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MUI). Sehingga peng-legitimasi-an terhadap cebong dan kampret ini wajar dan wajib diterima oleh setiap umat beragama yang diakui oleh Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945. 
Tidak ada Cebong atau Kampret dalam foto ini | Dok. Sikonyol.com
Ku awali Wallahu’alam, Entah bagaimana ceritanya, tingkat kebingungan ku meningkat drastis bila ditanya tentang Kecebong (cebong) – Kampret yang kini lebih populer dari nama-nama ikan yang sering ditanyakan Pak Jokowi saat kunjung kerja ditengah-tengah warga. 

Hal ini menurutku jelas dan sudah terbukti, dimana kuis “Sebutkan nama-nama ikan” yang sering ditanyakan Pak Jokowi tersebut tidak akan mampu di jawab oleh warga yang kesehariannya tidak bergelut di dengan dunia per-ikan-an, mulai ikan asin, ikan kering dan bahkan ikan kaleng. Semoga semua ikan-ikan itu tidak di impor untuk pemenuhan pasokan ikan dalam negeri, ya Gaesss. 


Akan tetapi beda halnya dengan istilah Cebong dan Kampret yang mampu mengalahkan ketenaran Laudya Cynthia Bella dan bahkan jauh lebih terkenal dari club sepak bola Garuda Indonesia. Sehingga warganet dengan mudahnya mampu membedakan mana cebong dan mana kampret tanpa menunggu sampai waktu seminggu. 

Selain itu, cebong yang seharusnya berada di air dan kampret bergantungan di pepohonan, kini tak jarang berada di kolom komentar media sosial jagat maya ini. Mulai dari Facebook, Twitter, Youtube dan bahkan Google plus yang sudah Innalillah pun juga demikian. Jadi tak heran, jangan kan manusia, Google saja sudah duluan dan bahkan sangat ramah dengan kata Cebong-kampret. Keramahtamahannya itu patut diajungkan jempol sepuluh, walaupun harus pinjam jempol jari dan kaki tetangga sebelah. Kalo dijinin ya? 

Sejak tahun 2014 silam, mesin waktu yang terus berjalan menuju ke angka 2019 pun ikut menyeret istilah cebong-kampret didalamnya, tak terkecuali teman Sikonyolovers yang berada diluar angkasa sana. Sehingga lagi dan kembali lagi, cebong untuk pendukung Jokowi dan kampret untuk pendukung Prabowo menjadi sebuah istilah ngetrend yang kemudian mampu memecah belah arus perpolitikan Indonesia pada tataran prakmatis. 

Pada tataran ini, setiap umat manusia yang mendiami wilayah kepulaun negera indonesia yang berjumlah 17.503 pulau akan di judge sebagai Cebong bila mendukung dan berada di barisan Jokowi dibalik Jargon Revolusi mental ini. Sementara itu, bagi teman-teman yang berada di balik barisan Prabowo akan di tuduh sebagai Kampret yang sering tidur siang kepalanya berada dibawah. 

Gerakan fitnah berjamaah terhadap penobatan dua nama tadi, seolah sudah mendapat label halal dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MUI). Sehingga peng-legitimasi-an terhadap cebong dan kampret ini wajar dan wajib diterima oleh setiap umat beragama yang diakui oleh Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945. 

Dengan demikian jelas dan membuatku yakin bahwa kata Cebong dan Kampret mendapatkan tempat teratas di alam pikir manusia tanpa harus memperk0s* diri dengan segala imajinasi yang ada. Hmmmm,, 

Baca Juga : Makna Perjuangan Ditinjau dari Lagu Lawas dan Lagu Zaman Now

Namun yang menjadi catatan penting dan wajib digarisbawahi ialah urusan dukung-mendukung, sama halnya dengan urusan cinta-mencintai, dan rindu-merindui. Dimana urusan ini menjadi hak yang harus dan bebas dimiliki oleh warga negara yang menganut asas demokrasi. Sehingga setiap pilihan yang merupakan hak setiap warga ini benar-benar dihargai tanpa harus dituduh dan difitnah menjadi cebong atau sebaliknya menjadi kampret.

Padahal bila dilihat dari definisinya Cebong dan Kampret bukanlah demikian seperti yang sudah saya uraikan diatas sono. 
Kecebong adalah tahap pra-dewasa dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Tahap akuatik inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya. Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa spesies merupakan omnivora.  
Sedangkan Kampret menurut penjelasan di laman wikipedia.org adalah anak kelelawar dalam istilah Jawa. Berasal dari kingdom Animalia, Filum Chordata, Kelas Mammalia, Ordo Chiroptera, Subordo Microchiroptera. 
Nah, oleh sebab itu sudah jelas bukan! Cebong dan Kampret bagaimana bentuk dan jenisnya. Dan mulai dari sekarang berhentilah untuk saling mengutuk atas nama cebong dan kampret. Sebab Kalau bukan Cebong, belum tentu Kampret. Dan kalau bukan kampret juga bukan cebong. Akan tetapi yang pastinya kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. 
Ketika Kopi Tak Manis Lagi

Ketika Kopi Tak Manis Lagi

Pernahkah terpikirkan cara membuat kopi tanpa gula atau membuat kopi dengan kayu manis? Meskipun belum pernah di coba oleh para nenek-nenek terdahulu, ku yakin sangat banyak manfaatnya. Misal manfaat kopi pahit untuk diet, kopi pahit bikin kurus, manfaat kopi pahit untuk wanita dan kopi pahit bisa membakar lemak
Menikmati kopi Di Puncak Gureute, Aceh Jaya | Foto : Dok. Sikonyol.com 
Seandainya saja, aku mampu membuat konferensi tingkat Internasional yang di biaya melalui dana aspirasi Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), mungkin beragam definisi pun akan muncul tentang definisi kopi. Namun meskipun demikian, percayalah hal ini pasti tidak akan merubah cita rasa kopi itu sendiri. Alih-alih juga untuk mempromosikan cita rasa kopi Aceh yang dikenal dunia. Disamping itu juga mengundang investor asing untuk tanam saham di bumoe Serambi Mekkah ini seperti yang di impikan oleh Pemerintah Aceh.

Ya, walaupun ini hanya harapan yang berbentuk angan-angan dan jauh dari kenyataan, tapi setidaknya sudah aku sampaikan harapan Konyol ini melalui definisi kopi. Tujuannya juga tidak lain dan tidak bukan, hanya untuk mendongkrak ekonomi ke-rakyat-tan (untuk rakyat tidak ada). Selebihnya, mungkin bisa dijadikan agenda politik, apakah membangun cita diri atau berkampanye ria menyongsong 2019 mendatang. 

Walaupun banyak celoteh, cibiran dan kritikan,terhadap penguasa negeri ini, maka yakinlah, kopi akan mempersatukan kita dalam satu meja, satu cerita dan satu tujuan. Meskipun sebenarnya di zaman teknologi canggih ini, jari jempol terus menerus mengasikkan kita terlelap dengan dunia yang berbeda. Tak terkecuali juga dengan kenderaan politik. 

Dalam perpolitikan, kerja, lobi dan negosiasi, sepertinya Aceh yang kerap disebut dengan Kota seribu warung Kopi ini, secara tidak sadar mengharuskan segala proses yang dilaluinya itu selalu dilibatkan kopi didalamnya. 
Baca Juga : Menikmati Capucino Daun Ganja, Lupa Siguhi Gula
Misal, saat menerima tamu, pasti ditawari kopi. Kemudian usai bekerja atau bantu-bantu teman seperjuangan, pasti dikasih uang kopi. Bila sudah lama tidak jumpa, pas waktu ketemuan pasti diajak minum kopi. Tapi meskipun hampir semua urusan dilibatkan kopi, percayalah kita tidak pernah libat Jesica untuk minum kopi bersama. Jadi jelas aman kopinya. 

Berbicara tentang definisi kopi, tidak sedikit orang juga banyak membuat tafsir yang berbeda-beda. Ada yang mentafsir kopi dari kepanjangan kata 'KOPI'. Huruf 'K' berkepanjangan 'Ketika', kemudian huruf 'O' berakti 'Otak', huruf 'P' berarti 'Perlu' dan huruf terkhir 'I' berarti 'Inspirasi'. Jadi, Kopi dibutuhkan 'Ketika Otak Perlu Inspirasi'. Sehingga sangat memungkinkan, bila semua proses yang dilalui itu dibarengi dengan kopi. Lengkap ya Om!

Lalu, bagaimana dengan tafsir kamu-kamu terhadap kopi? Silakan berbeda pendapat, asalkan tidak saling menyalahkan antara sesama penikmat kopi. Apalagi sampai melakukan Black Campaign menjelang pemilu tahun 2019, hanya dikarenakan beda tafsir tentang kopi. Sungguh sangat terlalu kata bang Haji Rhoma Irama. 

Selain itu, Kopi yang berbentuk minuman pada umumnya itu diseduh terasa manis. Terserah siapapun yang membuatnya. Apakah simanis atau ibunya simanis. Akan tetapi walaupun memilki rasa manis, pada saat-saat tertentu justru tidak terasa manis lagi. 
Baca Juga : Parah! Mie Kocok Meruntuhkan Komitmenku 
Nah, ku harap sepuluh kali berharap tidak manis kopi tersebut bukan salahku, bukan juga salahmu. Itu hanya keadaan saja yang memaksa demikian. Sehingga kopi hitam yang manis atau simanis ini terasa pahit bak usai minum puyer bintang tujuh. 

Lalu, kenapa Kopi manis tersebut tidak terasa manis lagi? Ada sedikit pendapat tentang tidak terasa manisnya kopi. 
  • Ketika Kopi Lupa Suguhi Gula 
Hal ini sangat tidak jarang terjadi. Dimanapun dan dalam keadaan apapun, bisa saja sipembuat kopi lupa suguhi gula dalam secangkir kopi. Terserah atas dasar alasan apapun, baik sengaja maupun tidak sengaja. Tapi ikhlaslah dan maafkanlah tidak ada jawaban yang pasti tentang hal ini. 
  • Ketika penikmat kopi sedang galau dan putus cinta 
Menjadi jomblo yang baru saja di putusin pacar, itu memang terdengar sangat menyakitkan, menyedihkan dan bahkan pikiranpun menjadi kacau. Sehingga akibat dari perasaan galau tersebut, kopi pun tidak terasa manis lagi. 
  • Ketika "Lampu kuning" untuk para penikmat kopi yang menderita penyakit strok, asam lambung dan darah manis. 
Lampu kuning peringatan ini, tidak sama dengan traffick light yang ada di persimpangan jalan. Tapi lampu kining yang dimaksud ini adalah alarm atau tanda peringatan untuk penikmat kopi. Walaupun memilki seribu alasan tidak akan berlaku atas nama medis. Namun, sebagai penikmat kopi sejati justru mengakali alarm ini dengan sensasi kopi yang tidak manis alias kopi pahit. (silakan ditambah selanjutnya di kolom komentar
Menikmati kopi disaat jeda Jam Kerja | Foto : Dok. Sikonyol.com
So, sudah tahukan kapan kopi tersebut akan berubah manjadi tidak terasa manis lagi? Semoga kopi pahit tidak mengisyaratkan tentang kehidupanmu jomblo yang amat pahit ini. Akan tetapi tetap akan inspirasi seperti definisi Kopi “Ketika Otak Perlu Inspirasi”.