Dilema Sarjana Setelah Wisuda

Mungkin harapan dan mimpi itu berasal dari kata sebuah pepatah "Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, bermimipilah setinggi langit, bilapun kau jatuh, kau akan jatuh diantara bintang-bintang". Yang menjadi tanda tanya, orang yang menyuruh mimpi itu siapa?
Usai main perang-perangan akibat Nganggur. Yang dibelakang foto, Bos Ed kalah perang, jadi harus pulang| Foto : FB. Pujiaman Zulfikar
Masa-masa kuliah memang tidak seindah ketika di SMA, itulah kata kebanyakan orang tatkala sudah berada pada level Mahasiswa. Sementara sebagian Anak Sekolah SMA mengatakan lebih indah masa SMP. Yang siswa SMP mengatakan lebih Indah ketika sekolah SD dan selanjtnya yang sekolah SD mengatakan lebih bahagia ketika masih TK. Tapi sayang, aku tidak pernah merasakan sekolah TK, karena tidak pernah sekolah TK. Hahaha.
Keindahan itu memang jelas terletak pada waktu dan tempatnya. Baik Kuliah, SMA, SMP, SD dan bahkan TK. Semua historisnya sudah dilewati dengan berbagai keadaan, baik dalam keadaan suka maupun duka itu adalah bagian masa lalu yang sering tersenyum sendiri ketika dikenang. Apalagi bersama pasangan terkasih dan tersayang saat diranjang hendak istirahat malam, bukan main indahnya. Please yang lajang, minggir! Jomblo apalagi! minggat jauh-jauh ke laut. Hahaha.
Saat menjadi mahasiswa memimpin mahasiswa berdiskusi | Foto : FB Pujiaman Zulfikar
Yang pernah menjadi Mahasiswa, ketika penghujung semester akhir perkuliahan pasti pernah memiliki harapan suatu saat, ketika usai tamat kuliah dan menjadi sarjana nanti mau seperti ini, kerja disini, penghasilan segini, menikah dengan si fulan, memiliki rumah, memiliki mobil and soon bla...bla...
Dengan berbagai mimpi dan harapan yang sering muncul dalam angan-angan tersebut, tidak sedikit mereka berusaha habis-habisan. Seolah siap mendaki gunung yang menjulang tinggi serta siap mengarungi samudera dengan berjalan kaki. Disamping itu juga, yang agak sedikit alim juga berupaya plus dengan doa yang diucapkan pada sujud terakhir sholat sebagai doa agar mimpi dan harapan yang penuh teka-teki misterius tersebut tersampaikan kepada sang Khalik dan dimudahkan untuk meraihnya. Amin

Mungkin harapan dan mimpi itu berasal dari kata sebuah pepatah "Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, bermimipilah setinggi langit, bilapun kau jatuh, kau akan jatuh diantara bintang-bintang". Yang menjadi tanda tanya, orang yang menyuruh mimpi itu siapa? Apa dia pilot, astronot atau Superman, Batman atau man-man lainnya yang mudahkan oleh seorang skenario untuk terbang. Ampun!!! Mending disuruh mimpi basah aja deh, lebih bahagia walaupun tidak nyata.
Yang harus di ketahui oleh semua kalangan, baik artis, politisi, pembisnis, ulama, umara, akademisi, pengamat, penegak hukum, bazzeRp, cebong, yang kaya dan yang miskin, bahwa sudah menjadi tabiat yang harus dimaklumi oleh siapa saja yang senasib dan sebangsa, dimana saat berada di bangku kuliah, pasti ada harapan mau jadi apa dan kerja dimana? Semua itu seolah kita sendiri yang menentukannya. Tanpa harus melewati jalan panjang, berliku, terjal dan berbatu sekalipun. Seolah semuanya Gampang dan semudah membalik sempak koyak.

Bisa dikatakan persis seperti dalam sebuah film seolah kita adalah pengarang naskah yang merangkap sebagai sebagai sutradara sekaligus sebagai pemerannya. Sehingga kita merasa semua peran, baik protagonis dan antagonis mudah untuk diperaga sesuai dengan kemauan kita sendiri. Walaupun sebanarnya menurut orang lain itu belum tentu sesuai. Akan tetapi kita baru tersadarkan tatkala gelar sarjana sudah diperoleh dan ijazah sudah di genggaman tangan, saat itulah kita baru mengetahui ternyata dunia pengangguran intelektual itu lumayan luasnya.
Jika boleh jujur, aku, kamu dan kita juga pernah berada dunia pengangguran. Bahkan lebih parah lagi. Dan sekarang, ku ucapkan Alhamdulillah harapan itu sebagiannya sudah tercapai. Sedangkan selebihnya hanya Tuhan yang tahu. Yang menjadi catatan, bahwa untuk menggapai sebuah mimpi dan harapan bisa dikatakan pedih jendral. Terlalu banyak jalan berliku, terjal dan berbatu yang harus dilewati. Tapi yakinlah itu semua akan dilewati dengan mudah bila menggunakan semangat para syuhada yang telah memperjuangkan kemerdekaan negara republik tercinta ini. Insha Allah tercapai. Amin, Allahu Akbar Merdeka!!!
Kok tangan Pak Dekan seperti colek hidung ya | Foto : FB. Pujiaman Zulfikar
Kuliah sudah selesai, status mahasiswa tak lagi melekat pada diri anda. Dari satu sisi, patut berbangga hati. Namun dibanyak sisi ini adalah tantangan baru yang harus dilewati, meskipun manis dan pahit terasa menjadi satu seperti dalam segelas kopi. Namun yakinlah perjuangan itu akan indah pada waktunya. Walapun waktunya kapan akan tiba, yang pasti hanya Tuhan yang tahu.
Hal semacam ini, semua orang sudah mengalaminya, bukan cuma anda, akupun juga tapi menggapai mimpi dan harapan setelah tamat kuliah itu butuh perjuangan, memerlukan kesabaran dan keikhlasan seperti ilmu ikhlas dalam film Kiamat Sudah Dekat. Dan kata pepatah, perjuangan tidak akan mengkhianati hasil. Pasti dan pasti. Berjuanglah kaum intelektual.
Previous
Next Post »

21 Comments

  1. Memang bro nyo Ahli dalam bidang nyo, sang 6 Thon roe jeh tamat oe. Hahahahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaahhahahaha... Sangking was was... dan takut masuk dunia pengangguran

      Hapus
  2. Semangaaattt!!
    Karena hidup adalah semangat yg harus terus dijaga.
    Nyalakan terus api perjuangan, yeayyy!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ashiap.....
      Berapi-apilah semnagatnya..
      Hahaha

      Hapus
  3. alhamdulillah sejak wisuda aku ngerasain 6 bulan menganggur, tapi dalam tempo 6 bulan itu saja entah berapa puluh lamaran aku layangkan, dan kemana impian membawa kita ke pilihan yg ditakdirkan Allah. perjuangan memang tidak mengkhianati hasil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuih .. luar biasa semngatnya mbak. Tetap lamaran pekerjaaan dimainkan terus.

      Hapus
  4. Dulu abis wisuda dapet kerjaan tapi kaya bukan passion alhasil mundur, dan nganggur cukup lama. Akhirnya dengan kesabaran dapet yang sesuai passion. Semangat yuk bisa yuk!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asal semngat juang ada, tetap ada jalan. Yakin lah dlm berusaha...

      Hapus
  5. Dilema umum setelah lulus sekolah/kuliah memang begitu ya antara kerja apa aja, tapi gak bahagia. Atau mesti sabar, tapi harus menganggur. Cuma situasi sekarang bikin kayak dapat kerja apa juga disyukuri banget.
    Semangat untuk setiap orang yang sedang berusaha dan berjuang!

    BalasHapus
  6. Sudah lumrahnya demikian setelah kuliah. Tapi sekarang gampang, jadi Youtuber atau bloger saja. Fokus dan fokus pasti menghasilkan.

    BalasHapus
  7. justru aku malah mikirnya emang perjuangan dimulai setelah selesai kuliah, dimana kita bener bener ditempa untuk bisa meghidupi diri segenap hati hahah

    BalasHapus
  8. Saya kok jadi ingat kalau selama ini jadi pengangguran, ya. Lulus kuliah langsung kerja setelah menikah pilih kerjaan membantu suami aja. Tapi laku-laki mah beda, ga boleh lama-lama nganggur.

    BalasHapus
  9. Dulu tuh, rasanya abis kulia suka "panas" kalau denger temen-temen uda pada diterima di tempat kerja. Apalagi yang sesuai dengan ilmu yang akmi ambil saat kuliah (aku kuliah di FMIPA).

    Sampai pada titik ada pekerjaan yang mengharuskan aku buka jilbab (tapi digantikan dengan topi khas di lab, memang jarang ada orang lab yang pakai jilbab), mau aku iya-in.

    Terus aku mikir lagi...kayanya ini bukan yang Allah ridho.
    Jadi memang mencari yang tepat itu berproses. Dan tak jarang, godaan datang untuk menguji hambaNya.

    Tetap pada melamar pekerjaan dan pastikan yang sesuai dengan "value" hidup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walah... Dimana pula gitu, kayak di lembaga negera yang baru² ini viral.

      Hapus
  10. Saya nggak merasakan hal tersebut karena setelah sekolah langsung kerja, maklum orang tua nggak ada biaya buat kuliahin. Alhamdulillah setelah kerja bisa nyambi kuliah. Semangat buat para sarjana, semoga bisa kerja di dunia yang sesuai dengan jurusan dan passionnya, aamiin.

    BalasHapus
  11. Semangat....habis wisuda juga harus siap ketika dapat kerja..loh, kok bada gak sesuai jurusan, atau lraktek kerja pasti beda dengab teori yg didapat di kampus..
    tetap semangat!!

    BalasHapus
  12. kita pasti bisa berjuang untuk masa depan yang lebih baik :D semangat!!

    BalasHapus

Silakan tinggalkan komentar Anda!