Hancur, Pantai Ulee Lheue Kini Tinggal Kenangan

Why? semuanya hancur berkeping-keping, ada yang sumber yang mengatakan akibat kena angin laut dan bahkan juga ada sumber yang mengatakan akibat ulah pengunjung pantai, sehingga "Pantai Ulee Lheue" hancur. 
Selfi Ria Pantai Ulee Lheue | Foto detiktravel
Ulee Lheue merupakan sebuah pantai yang berada di wilayah kota Banda Aceh. Secara geografis pantai ini terletak di  titik koordinat 5°33′23″LU 95°17′4″BT. Sehingga dengan demikian, pantai ini cukup dikenal oleh banyak orang sampai diluar Aceh dan bahkan manca negara. 

Di pantai ulee Lheue ini terdapat sebuah pelabuhan, yang dikenal satu-satunya pelabuhan yang ada di Kota Banda Aceh yang dapat menghubungkan pulau sumatera dengan pulau sabang serta pulau Aceh. walaupun pada saat Tsunami melanda Aceh tahun 2004 silam, kondisi Pelabuhan Ulee Lheue hancur dan tak tersisa. Padahal saat itu pelabuhan ini juga sedang dalam tahap pembangunan beberapa gedung baru. Berbagai aktifitas penyeberangan saat itu dialihkan sementara ke pelabuhan terdekat, yaitu di Pelabuhan Malahayati yang berlokasi di Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar. Meskipun Pelabuhan Malahayati juga ikut rusak oleh hantaman tsunami. Akan tetapi, di Malahayati kondisi pelabuhan dinilai masih memungkinkan untuk mengoperasikan dermaga sebagai tempat bersandar kapal.

Berbicara tentang Ulee Lheue, sepertinya bagi kebanyakan orang merasa sangat tidak asing lagi. Hal itu, tidak tertutup kemungkinan dengan diriku sendiri. Bagimana tidak, kawan! hamparan lautnya yang biru saja mampu menghipnotis suasana hati galau menjadi riang, walaupun hal itu hanya saat berada disana saja. Ya,, namanya saja laut, ya hanya sekedar laut.
Hancur, Pantai Ulee Lheue Kini Tinggal Kenanga | Foto Serambi Indonesia
Baik lah kawan! mungkin kali ini aku tidak banyak bercerita tentang kelebihan dan keindahan Ulee Lheue secara tajam dan aktual, Ah kayak redaksi berita saja! So any why? bacause pembahasan tentang daerah pesisir Banda Aceh yang satu ini sudah duluan dibahas oleh berbagai sumber lainnya. Sehingga menurutku sangat basi untuk ku ulas ulang. Apalagi sempat terjadi pembahasan yang berulang-ulang tentang objek yang sama, tempat yang sama dan nama yang sama. Meskipun cara, tutur dan gaya bahasa penyampaiannya yang berbeda. 
Kawan-kawan Sikonyolovers semuanya!! Ulee Lheue memang sangat diburu orang, baik remaja, kalangan muda, tua dan bahkan kelaurga. apalagi jam-jam sore, sambil menikmati sajian jagung bakar ditemani dengan pemandangan laut biru dan ombak-ombak menari di perujung tepi pantai. Sepertinya sudah lengkap persembahan oleh-Nya buat hambanya. Tinggal bagaimana cara kita mensyukurinya, bukan!

Sore itu, Senin 11 April 2016.  Aku juga menjadi bagian dari mereka-mereka yang suka bertandang dan membuang rasa jenuh di pantai Ulee Lheue. Beberapa perahu nelayan di seputaran bibir pantai, seolah menjadi pusat perhatianku, Ditambah lagi dengan deretan pepohonan cemara yang buai angin dengan perlahan-lahan bak nada mengiringi sebuah syair lagu. Semua itu kulewati dengan penuh kenyamanan, tentram dan damai. Sehingga aku yang sedang menikmati jagung bakar berkesimpulan, menjadi bagian dari mereka-mereka yang berkunjung kesana tidaklah menjadi sebuah dosa dan bahkan justru membuatku mendapat sebuah hal yang takjub serta patut bersyukur kepada-Nya.    

Sekitar kurang lebih 20 meter didepan ku, terlihat sebuah tulisan "Pantai Ulee Lheue". Di tulisan ini, sebelumnya banyak mereka-mereka sebagai pengunjung pantai Ulee Lheue mengambil momen sebagai background untuk berselfi ria (selfia), ada satu, dua, tiga dan seterusnya. Dan bahkan ada yang hampir satu RW. Hahahaha...

Namun bila diamati, tulisan Pantai Ulee Lheue ini tidak menarik lagi, serta tidak seperti awal-awal tulisan itu dibuat. Why? semuanya hancur berkeping-keping, ada yang sumber yang mengatakan akibat kena angin laut dan bahkan juga ada sumber yang mengatakan akibat ulah pengunjung pantai, sehingga "Pantai Ulee Lheue" hancur. 

Hal ini sangat disayangkan, semua terjadi begitu cepat dan begitu singkat. Sehingga kini pantai Ulee Lheue tinggal kenangan. Icon tulisan pantai Ulee Lheue tidak menjadi pesona pengunjung lagi dan bahkan sekarang ditinggal oleh penghuninya untuk berselfia. 
Selfia, Pantai Ulee Lheue (tulisan) tinggal kenangan
Beruntunglah buat mereka-mereka yang sudah duluan mengabadikan pantai Ulee Lheue di dalam sebuah selfia nya. Sementara aku, hanya bisa melirik dengan rasa kesal dan bercampur menyesal, karena momen itu belum aku abadikan dalam sebuah jepretan. Ya, sudah lah.. bisikan hati dengan nada kecewa, semuanya pun tealah berlalu. Benar kata pepatah, "Penyesalan akan selalu datang terlambat dan setelah kejadian". 

Semoga saja, kedepan pantai Ulee Lheue (tulisan) ini akan di renovasi dan diperbaiki lagi. Agar mereka-mereka dan juga aku didalamnya, bisa mengambil momen dengan selfia.

Previous
Next Post »

27 Comments

  1. hahaha judulnya keren..
    btw bang, ini kolom komentar buka aja untuk semua kalangan jangan untuk google plus aja :D
    hanjeut ta tinggai backlink meusaboh :D

    BalasHapus
  2. Penampakan suasana pantai yang indah nan sejuk...
    Rasanya pengen menghabisan waktu di sana....makasih admin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe.... Kapan kemari?
      Kalo kemari jangan lupa ajak suami.
      Hahaha

      Hapus
  3. Ingin kesana kalau ada rejeki :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Niat, berusaha dan berdoa. Pasti kesampaian...

      Hapus
  4. Waah kapan ane bisa ke mari ya. ? Kren kayaknya nih

    BalasHapus
  5. Mantap bang....pingin kesini kalo ada rejeki

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekalian cari jodoh sini juga. Biar tiap hari kemari.
      Wkwkwkwwk

      Hapus
  6. Wahh harus segera di selediki ini gan penyebab rusaknya tulisan di pantai ulee ulheue.Di probolinggo di wisata pantai bakau bjbr terpasang cctv mungkin bisa di jadikan masukkan dinas terkiat agar kejadian kyk gni bisa d pantau gan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itu dia yg belom ada. Seharusnya demikian. Biar semua fasilitas menjadi amn.

      Hapus
  7. sungguh terlalu kelakuan manusia,tidak bertanggung jawab

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pimjam istilah bang Haji Rhoma yah.
      "Sungguh terlalu".

      Hapus
  8. Jadi mengurangi pemandangan alam pantai ulee lheue.Kalau gara gara emang human error atau orang iseng sangat disayangkan , satu kata buat pelaku berati pelakunya kejam tidak mau menghargai potensi wisata di daerahnya padahal bisa sudah menjadi icon wisata.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah adanya gan.
      Human Error ada dimana-dimana. Dan bisa bertindak kapan saja diluar pengawasan.

      Hapus
  9. kayaknya orang2 aliS pengunjuk harus belajar cara merawat lingkungan go green

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maunya demikian gan.
      Supaya tahu bagaimana cara merawat alam. Sebab alam akan bersabat dengan manusia tatkala manusia mampu merawatnya.

      Hapus
  10. Titip jagung bakarnya ya...tp sampahnya jgn buang sembarangan ya..SIP bro..postingannya membuat kita tahu ttg keadaan yg ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya gan.
      Gak cuma jagung, kelapa mudanya ada juga.
      Hehehe

      Hapus
  11. Waduh Jadi kepengen kesana, mau liat keindahan aceh secara langsung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo ke Aceh gan. Masih ada juga tempat wisata lain yg lebih indah.

      Hapus
  12. Semoga pihak terkait bisa cepat tanggap dengan tulisannya. Agar kami bisa berselfie ria (jika diijinkan kesana).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe.. Ayo ke Aceh. Immawan disini siap menemati selfie nya...
      😜😜

      Hapus
  13. Buat efek jera, si pelaku pengrusakan lokasi wisata atau vandalisme cagar budaya semestinya dijatuhi hukuman berat, misal 10 thn penjara + denda ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang bisa demikian!!!!
      Karena pasal perusakan Pasal 406 KUHP ancaman pidananya 4 tahun penjara

      Hapus
  14. ini kejadian ditahun 2016, semoga tidak terulang lagi

    BalasHapus

Silakan tinggalkan komentar Anda!