Apache “Bek Panik” Bisa Bikin Syirik, Kata Siapa?
UnfaedahApakah masih meneruskan pengetahuan (awam) yang salah untuk diteruskan dan diabadikan sampai generasi ketujuh?
Sampul [edit] Album Apache 13 | Foto : Ikram Fahmi SY (FB) |
Beranjak dari hal itu, dalam kesempatan ini aku tidak ingin membahas tentang seluk beluk dari Apache 13 secara detail. Apalagi pengetahuan yang aku miliki sangat terlalu fakir dan juga miskin terhadap biodata dan hobi yang mereka gemari. Misal, bila ditanya ke aku, siapa saja nama personil Apache 13? Dan apa saja hobi dari mereka? Nah, sepertinya ini adalah pertanyaan tersulit yang pernah aku dapatkan selain UN dari SD, SMP dan SMA. Mau ditunggu dua jampun, pasti tidak ada jawaban. Mending tanya saja langsung ke Nazar Shah Alam selaku vokalis Apache 13.
Oh iya, sebelum terlalu jauh aku nimplung dalam pokok pembahasan ini, semestinya niat yang tersembunyi ini harus aku jelaskan dan pertegaskan. Bahwa ini bukanlah artikel Jobs review yang dibayar perartikel oleh orang yang request tentang sesuatu produk dari sebuah perusahaan. Maklum saja, aku sedang sepi orderan tentang hal itu. Hahahahahahahaaha, sabar Om!
**
Kemarin, saat sedang tunggu seorang teman disebuah warkop seputaran Banda Aceh, aku membaca satu artikel disebuah blog melalui ponsel Smartphoneku. Judulnya “Apache Bek Panik Bisa Bikin Syirik”. Lah.!!!! kok bisa Om?
Baca Juga :
Baik, Bek Panik! Itulah kata dalam bahasa Acehnya. Bila di-Indonesia-kan, Bek Panik berarti ‘Jangan Panik’. Ya, lirik lagu Apache Bek Panik ini sangat santai didengar oleh siapa saja tanpa batas usia. Misalnya Kakek tetanggaku yang sudah berusia 75 tahun lebih, kemudian Nenek Sanih di Bogor yang baru beberapa hari yang lalu dinikahi oleh brondong 21 tahun, walaupun ia berusia 70 tahun dan juga cocok didengar oleh Jomblowan dan Jomblowati yang sedang merindukan purnama 17 disiang hari.
Ops!! tahukah Syedara Sikonyolovers? ternyata eh ternyata, judul artikel “Apache Bek Panik, Bisa Bikin Syirik” itu menandakan gagal paham berkepanjangan yang dialami oleh penulisnya. Sehingga akibat gagal paham tersebut, dengan pe-denya ia mengatakan Apache Bek Panik Bisa Bikin Syirik. Nauzubillahi Minzalik Mungkin juga #GagalPiknik Om ya!
Jujur, sebenarnya aku juga tidak terlalu paham secara detail, syirik itu jomblo berjenis apa? Tapi aku beruntung paket data yang ku miliki masih sangat banyak, sehingga aku putuskan (bukan pacar) untuk Googling ‘Apa itu Syirik?’ Dan akhirnya, bla, bla, bla, abla kadabla dapatlah seperti dibawah ini.
Syirik adalah Itikad ataupun perbuatan yang menyamakan sesuatu selain Allah dan disandarkan pada Allah dalam hal rububiyyah dan uluhiyyah. Umumnya, menyekutukan dalam uluhiyyah Allah yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdoa kepada selain Allah, atau memamlingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernazar, berdoa dan sebagainya kepada selain-Nya. (id.wikipedia.org)
Dari ulasan artikel yang aku baca tersebut, Apache Bek Panik Bisa Bikin Syirik. Ternyata yang dipahami bisa bikin syirik oleh penulisnya ialah “Bek Harap Bak Ureung Sidroe” pada salah satu bait dari lirik lagu Apache Bek Panik. Disini penulis beranggapan “Ureung Sidroe” dalam bahasa Indonesianya ‘Orang satu’ itu adalah Sang Khalik. Wah,, kok bisa begitu?
Memang benar adanya, didalam kehidupan bermasyarakat di Aceh sering disebut ureung sidroe itu tertuju kepada zamilnya Allah Swt. Akan tetapi bukankah dalam surat Al Ikhlas (ayat; 4) sudah dijelaskan bahwa Allah itu tidak sama dengan makhluknya dan tidak ada seorangpun yang sama (setara) dengan-Nya.
Lalu kenapa harus disamakan dengan ureung sidroe? Bilapun didalam masyarakat sudah sering menyebutkan demikian, sementara kita sudah mengetahuinya, Apakah masih meneruskan pengetahuan (awam) yang salah untuk diteruskan dan diabadikan sampai generasi ketujuh? Hallo, sudah ngopi belum bung?
Aku yakin, meskipun jomblowan dan jomblowati yang sedang dilanda alay plus galau, pasti tidak akan terjebak dengan pemikiran awam tentang ‘ureung sidroe’ dalam lirik lagu Apache Bek Panik. Sebab ureung sidroe yang dimaksud dalam lirik lagu tersebut ialah ‘satu orang’ atau dengan penjelasan lain, hanya orang itu-itu saja atau bahasa sederhananya ‘hana ureung laen’ (tidak ada orang lain). Sehingga membuat seseorang yang sedang dilanda galau menjadi Gagal Move On dari orang yang sudah menjadi mantannya. Maka oleh sebab itu, diingatkan lah dengan lirik lagu Bek Panik.
Selengkapnya, dengar saja lirik lagunya dibawah ini.