Menggugat Sate Padang Di Kota Madani

Menggugat Sate Padang Di Kota Madani

Di Banda Aceh, bisa dipastikan bahwa jumlah penjual sate ini hampir sama dengan judul lagu Tetty Kadi yang pernah populer pada tahun 1960-an. Bila lagu Tetty berjudul 'Sepanjang Jalan Kenangan'
Penjual sate Padang | Foto : Sikonyol.com
Tempo hari lalu, aku duduk disebuah warung kopi atau sering disingkat dengan warkop. Jangan tanya warkop apa dan dimana tempatnya. Yang pasti bukan warkop DKI seperti yang ada di film Dono, Kasino dan Indro. Akan tetapi justru disitulah aku melihat sebuah sebuah gerobak sate yang bertuliskan Sate Padang. Entah padang mana, akupun tidak mau tahu, apakah padang panjang, padang pasir atau padang rumput. Semoga bukan padang yang gersang.

Tak jauh dari arahku, terlihat 2-3 orang lalu lalang untuk membeli sate. Beberapa pembeli terlihat sedang antre, ada yang duduk, jongkok dan berdiri sambil menunggu penjual sate yang sedang di kipas-kipas sate bak kipasin permaisuri di istana raja nan megah. Memang sih tidak terlalu rame seperti menghadiri acara konser Noah, sambil loncat-loncat kayak anak alay dapat hadiah ulang tahun dari pacar pertama. Walaupun hadiahnya hanya setangkai bunga mawar yang penuh duri. Wkwkwkwwk. Semoga bukan mawar hitam.

Oh iya, sebelum jauh aku berbicara tentang sate, sobat sikonyolovers perlu tahu, apa itu sate? Sate merupakan makanan yang berasal dari pulau Jawa yang terbuat dari daging yang dipotong kecil-kecil dan ditusuk dengan lidi, kemudian dipanggang menggunakan bara atau arang kayu. Rasa dari sate ini bisa bervariasi menurut selera atau menurut masing-masing daerah yang ada di indonesia. Misal ada saten madura dari madura, sate padang dari padang dan sate matang dari matang (suatu daerah yang ada di Aceh).

Ops.. Ingat, disini aku tidak jual sate ya, bukan pembuat sate dan juga bukan penggila sate yang tahu semua jenis sate dan aneka rasa sate. Aku cuma tahu sate ketika daging sudah ditusuk dengan lidi dan sudah siap saji. Gak tahu, atau gak mau karena belum dipanggang?

Nah, kembali pada pokok pembahasan sate padang. Sate padang memang sangat dikenal seluruh pelosok nusantara. Sangking terkenalnya sate padang mampu kalahkan terkenalnya Angelina Jolie. Padahal bila ditelusuri lebih jauh, mungkin saja itu sate berasal dari kota Bukit Tinggi, Solok, Padang Pariaman, Payakumbuh atau wilayah lain yang ada di Provinsi Sumatera Barat.

Sate Padang | Foto : kulinerbangsakoe.blogspot.com
Kemudian mengenai sate padang di Banda Aceh, bisa dipastikan bahwa jumlah penjual sate ini hampir sama dengan judul lagu Tetty Kadi yang pernah populer pada tahun 1960-an. Bila lagu Tetty berjudul 'Sepanjang Jalan Kenangan', namun penjual sate di kota yang berjulukan Kota Madani ini juga sepanjang jalan. Kalau tidak percaya, coba anda perhatikan saja di sepanjang jalan yang ada di Ibu Kota Provinsi Aceh ini.

Penjual sate padang ini sebanarnya bukan penjual sate yang berasal dari padang. Justru mereka berasal dari derah Aceh itu sendiri. Hal ini bisa di buktikan ketika hendak membeli sate padang. Dimana penjual sate padangnya juga berbicara dengan bahasa Aceh. Sehingga dengan demikian bisa dipastikan bahwa sate padang tersebut hanya sekedar sate saja dan bukan sate padang yang berasal dari padang, bukan sate yang raci oleh orang padang dan dijual oleh orang padang. Dengan demikian khas ke-padang-an masih diragukan keasliannya.

Maka oleh sebab itu, bila memang sate yang dijual itu benar sate padang, pasti penjualnya orang padang dan bisa berbicara dengan bahasa padang. Bukan bicara dalam bahasa Aceh. Contohnya seperti penjual nasi padang yang kita lihat berbicara dalam bahasa padang.

Pilkada 2017, Jangan Mau Dibodohi Oleh Apa Ta'a

Pilkada 2017, Jangan Mau Dibodohi Oleh Apa Ta'a

"Praktek ini memang tidak seperti praktek yang dibuka oleh para dokter. Dimana siapa saja yang sakit bisa berobat ditempat praktek agar ia sembuh.  Namun praktek ini malah membuat orang lain tambah sakit,"
Ilustrasi | Foto : mediamadura.com
Aku juga gak pintar-pintar kali bila dibandingkan dengan sobat sikonyolovers. Kalau dibilang bodoh, iya jawabannya tapi juga gak bodoh-bodoh kali. Buktinya 1+1 jawabanku pasti 2 juga seperti jawaban sobat semua. Nah, bicara tentang pintar, menurutku bapak BJ. Habibie adalah orang patut diacungkan jempol banyak-banyak. Karena berkat kepintarannya alias kecerdasannya, mampu membuat pesawat menjadi anti keropos dan lebih ringan 25% (dari sebelumnya) serta memiliki 46 hak paten dari hasil penemuannya.

Kepintaran seseorang dibuktikan sejauhmana dia mampu berpikir tentang sesuatu hal yang rumit, sukar dan diluar batas kesanggupan kebanyakan orang. Nah, hal ini lah yang menjadi dasar atau acuan yang menandakan pintar atau tidaknya seseorang. Sebab mencari orang yang demikian memang super susah. Satu diantara seribu, atau mungkin satu diantara sejuta atau bahkan satu diantara miliaran manusia. 

Sementara menjadi orang bodoh atau kebalikan dari pintar, justru sangat mudah. Hal ini bisa dilihat pada salah satu momen. Ya, seperti momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), dimana tidak sedikit orang bodoh yang terlihat dengan jelas tentang kebodohannya. Dan yang lebih parah lagi, ketika dia tahu dia bodoh, malah ia bangga dengan kebodohannya dan merasa diri lebih pintar.

Selain itu, anehnya lagi sifat bodohnya selalu tidak merasa puas bila belum ditransfernya ke orang-orang lain. Sehingga ia selalu berupaya untuk membodohkan orang lain dengan berbagai cara. Bisa melalui fitnah, berprasangka buruk atau mencari kesalahan-kesalahan orang untuk dijadikan modal dalam mentransfer kebodohannya kepada orang lain. Membuat orang lain percaya kepadanya adalah salah satu tujuan, agar orang menganggapnya pintar, meskipun pada kenyataannya tidak demikian.

Praktek orang bodoh membodohi yang bodoh, sepertinya sudah menjadi rutinitas tat kala pilkada tiba. Apalagi pilkada 2017 kini tinggal hitungan bulan saja. Misal sipolan (seseorang) mendukung calon A, lalu menjual satu kelebihan calon A kepada sipulen  (orang lain), meskipun pada hakekatnya calon A tersebut memiliki seribu kekurangan. Ditambah lagi, calon A pernah menjabat ini, itu dan lain sebagainya. Sedangkan calon lain difitnahnya, dihasutnya dan bahkan sampai dibilang calon B titipan pusatlah, calon C pengkhianatlah, calon D koruptorlah dan calon-calon lain. Bukan calon penganten ya, apa lagi calon mertua..  
Hahaha miris memang.

Praktek ini memang tidak seperti praktek yang dibuka oleh para dokter. Dimana siapa saja yang sakit bisa berobat ditempat praktek agar ia sembuh.  Namun praktek ini malah membuat orang lain tambah sakit, mulai sakit kepala, akibat pusing mikirin calon kepala daerah yang tidak penting untuk dipikirkan, sampai sakit hati akibat calon banyak janji saat musim kampanye tiba. 

Praktek pembodohan ini, biasanya dilakukan oleh 'Apa Ta'a (entah berantah) yang tidak jelas statusnya. Dibilang famili calon kepala daerah bukan, timsespun juga bukan. Lalu siapa juga? Ia hanya Apa Ta'a yang sedang berusaha membodohi  orang-orang bodoh yang mau percaya omongannya. Sikap Apa Ta'a ini jauh lebih fanatik dari famili calon dan bahkan timses. Ia bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk calon yang didukungnya. Meskipun calon yang didukungnya tidak pernah tahu siapa Apa Ta'a sebenarnya. Pemuja rahasia, kayak lagu Sheila On 7.

Aku yakin, pilkada 2017 ini, mulai dari pemilihan gubernur dan wakil gubernur hingga pemilihan bupati dan wakil bupati atau walikota dan wakil walikota, pasti banyak beredarnya Apa Ta'a - Apa Ta'a yang selalu berusaha membodohi sobat sikonyolovers. Terutama pemilih pemula. 

Nah, oleh sebab itu sobat sikonyolovers semua, jangan mau dibodohi oleh Apa Ta'a. Dan jangan dengar pengaruh Apa Ta'a. Silakan gunakan hak pilih sobat sikonyolovers sesuai dengan pilihan hatinya. Siapa saja boleh dipilh. Ingat, yang jangan pilih aku. Sebab lagi lagi gak nyalon tuch. 


Wisata Puncak Bogor, Antara Mimpi dan Hayalan

Wisata Puncak Bogor, Antara Mimpi dan Hayalan

Nah, begitu juga halnya dengan mimpi yang kumaksud dan kumiliki saat ini. Ops, bukan mimpi lain-lain ya, jangan terlalu jauh menggunakan nalar yang aneh-aneh. Apalagi sampai sobat sikonyolovers berpikir 'mimpi basah', ogahlah, sudah lewat tuch.
Menikmati jangung bakar dan segelas kopi pagi di Puncak, terasa bagaikan di Hawai | Foto : ku2h.com
Siapa sih yang tidak pernah bermimpi, ku yakin tak seorangpun di jagat raya ini tidak pernah bermimpi. Semua kita bermimpi, apakah mimpi itu baik ataukah buruk, semua itu adalah mimpi. Sehingga tidak sedikit orang pergi dan menjumpai ahli tafsir mimpi untuk mengetahui makna dari mimpi yang dialami oleh seseorang. Ada yang bilang beginilah, begitulah hantu belahulah dan lain-lain sebagainya. Padahal meskipun pada hakekatnya ahli tafsir mimpi tidak mampu menjamin dari mimpi yang ditafsirnya tersebut.

Kata orang bijak, seseorang itu harus punya mimpi. Iya, benar! Terserah seperti apa mimpi yang dia punya. Tapi ingat! bukan mimpi sembarang mimpi, apalagi mimpi disiang bolong, ketemu pocong, gigi ompong. Dan juga bukan kisah mimpi tertunda, jalan-jalan sama janda lalu belanja dan setelah itu bikin dosa. Ogah banget kan kalau ada mimpi seperti itu. Akan tetapi mimpi yang dimaksud disini adalah sesuatu yang bisa diharapkan. Dan yang diharapkan inipun memang bisa diraih, meskipun membutuhkan pengorbanan dan sejuta tantangan. Karena meraih mimpi itu pasti butuh proses, pahit atau manisnya proses tersebut akan menjadi sesuatu yang bernilai saat semua itu sudah tercapai.
Kata siapa tuch...?? Oom tetangga sebelah ya

Nah, begitu juga halnya dengan mimpi yang kumaksud dan kumiliki saat ini. Ops, bukan mimpi lain-lain ya, jangan terlalu jauh menggunakan nalar yang aneh-aneh. Apalagi sampai sobat sikonyolovers berpikir 'mimpi basah', ogahlah, sudah lewat tuch.

Ya, sebenarnya mimpi yang aku maksud disini ialah mimpi berwisata ke puncak, Bogor. Kenapa kesana? Mungkin bila ditanya alasan, akan beragam jenis alasan yang akan ku beri untuk menjawab pertanyaan ini. Salah satu alasannya, kepingin nikmati suasana baru dan berbagai alasan lainnya. Mungkin dari satu sisi, sobat sikonyolovers bisa juga menjawab alasan lainnya, kenapa harus ke puncak?
Lihat saja bagaimana selengkapnya info tentang puncak, Bogor ini.
Menurut hasil searching, Prof. Google mengatakan bahwa wisata puncak adalah sebuah tempat wisata yang ada di Kabupaten Bogor yang memiliki jarak sekitar 70 Kilo Meter dari arah Selatan Jakarta. Selain itu, wisata puncak ini juga masuk dalam kawasan Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Posisinya tepat dilereng pergunungan Gede Pangrango dan juga termasuk dalam bagian kawan Taman Nasional Gede Pangrango. (Sumber : id.wikipedia.org)
Berbicara tentang puncak, sepertinya memiliki ciri khas tersendiri yang tergambarkan dalam imajinasi. Dimana, kebun teh yang hijau dan luas ini yang disertai background pemandangan gunung, seolah memiliki daya tarik tersendiri. Apalagi buat sobat sikonyolovers yang memiliki hobi selfia. Sungguh terlihat sangat luar biasa, sebab background pemandangan ini sangat jarang kita dapatkan didaerah lain. Ahahahah, hampir mirip dibelakang rumahku, pemandangannya Om.

Salah satu pemandangan Puncak | Foto : notetraveling.com
Ada kebun teh, perbukitan dan pepohonan yang rindang dengan suasana sejuk menusuk roma, tentu akan membuat sobat sikonyolovers yang berkunjung kesana merasakan sensasi asli pergunungan. Udara segar, bersih dan angin yang membelai dedaunan dikebun teh, seakan bergoyang bak penari balet yang lincah dan menawan. Sungguh takjub rasanya bukan?

Ah, semakin jauh saja hayalanku tentang wisata puncak ini. Padahal akunkan belum pernah kesana. Aku tahu tentang suasana puncak pun hanya melihat cuplikan dari film yang ada di televisi. Sedangkan selebihnya bantuan informasi dari Prof Google. Oh iya, sebenarnya, meskipun tak pernah atau belum pernah kesana, ternyata untuk berwisata ke puncak itu sungguh sangat gampang. Pasalnya wisata andalan pulau jawa ini memiliki banyak tempat penginapan, seperti hotel, wisma, Villa dan tempat penginapan lainnya.
Salah satu hotel Puncak | Foto : traveloka
Dan hotel disinipun sangat mudah untuk sobat sikonyolovers yang ingin membookingnya. Asal sobat sikonyolovers memiliki smartphone versi android atau Iphone, maka sudah bisa untuk booking hotel atau tempat penginapan yang ada diseputaran puncak ini dengan memanfaatkan berbagai aplikasi online yang ada dan terpercaya. Bilapun hanya sekedar cek harga hotel atau harga tiket penerbangan dengan berbagai maskapai penerbangan, juga bisa. Nah, tunggu apalagi!!
Ah kayak iklan pula, cara ngajak orang...!!

Hmm.. Jangan tanya ya, kapan aku kesana. Karena aku yakin, separuh mimpiku untuk kesana akan terwujud, terserah kapan dan dengan siapa kesana. Yang pasti hanya Tuhan yang tahu dan biarkan waktu yang akan memberitahu. booking hotel puncak  wisata puncak akhir pekan  puncak bogor  Jalan-jalan ke Puncak Bogor    booking hotel puncak  wisata puncak akhir pekan  puncak bogor  Jalan-jalan ke Puncak Bogor    booking hotel puncak  wisata puncak akhir pekan  puncak bogor  Jalan-jalan ke Puncak Bogor    
Menikmati Capucino Daun Ganja, Lupa Siguhi Gula

Menikmati Capucino Daun Ganja, Lupa Siguhi Gula

Jepret atas, jepret samping dan juga jepret dari bawah. Ops, sama persis seperti photografer sedang memotret Ayu Azhari yang sedang memamerkan lekuk tubuhnya yang aduhai, tak tahu ku gambar seperti apa?
Capucino Daun Ganja
Yee, hati senang tak karuan, tatkala pesanan segelas capucino panas dihidangkan oleh Siyan (pelayan) di Kuta Alam Caffee, Banda Aceh. Dengan segera tanpa lihat kiri-kanan ku pandangi capucino yang ada didepanku, bagaikan melihat cinderella dengan sepatu boatnya sebelum jam dua belas malam. Aduhai seksi dan menggoda. Begitulah saat aku sedang merasa terpesona.
Kok sepatu boat, bukankah Cinderella pakai sepatu kaca?

Sambil duduk bersebelahan kursi dengan abang kumis tipis yang sedang merayu gadis perawan, ku meraba anu. Maksudku meraba kantong sebelah kanan celana jeansku untuk mengambil smartphone. Tujuanku tak lain dan tak bukan hanya sedekar ingin mengambil momen berharga. Meskipun harganya tidak bisa di rupiah dengan mata uang tanah jajahan belanda ini. 

Jepret atas, jepret samping dan juga jepret dari bawah. Ops, sama persis seperti photografer sedang memotret Ayu Azhari yang sedang memamerkan lekuk tubuhnya yang aduhai, tak tahu ku gambar seperti apa? Ya, maklum sajalah karena aku bukan pelukis yang bisa menggambar tubuh wanita seksi yang amboi serta mampu membuat orang tak sadarkan diri, sambil ngiler-ngiler dan tenggelam dalam syahwat yang tak kesampaian.

Meskipun demikian, ada hal yang patut untukku banggakan, bukan sombong ya! kali ini hasil jepretanku, mungkin sudah lumayan oke, dari pada yang sudah-sudah. Walaupun efek cahaya terkadang cukup mencolok, bak anak kampung ikut trend gaul anak jakarte. Iya maksudku warna berhamburan yang tidak sesuai dengan kontras dan juga brightness yang berimbang ketika mengambil objek gambar dengan kamera. Yach, apalagi dengan kamera smartphone, cukup dimaklumi sajalah bro.

Kembali lagi, segelas capucino yang ku jepret tadi sudah usai. Hasilnya terlihat jelas, dengan gambar daun ganja tepat di tengah gelas coklat yang dihidang oleh siyan tadi. Akibat ukiran daun ganja tersebut, aku agak sedikit sungkan untuk mengaduknya. Rasa kasihan atau perasaan sayang terhadap ukiran gambar itupun tidak bisa kuungkapkan kepada mu sobat, sehingga keinginan untuk menjaga ukiran daun ganjapun bak menjaga putri permaisuri rasa. Padahal capucino itu ku pesan hanya untuk diminum. Tapi bukan untuk pajangan atau penghias meja ruang tamu yang tidak bisa dicicipi.

Saat hendak menikmati, aku mengaduk capucino daun ganja tersebut, sehingga gambar daun ganja nya menjadi lenyap akibat disapu oleh sendok. Akhirnya, ku coba meneguk capucino tadi. Ops.. sayang ternyata capucino berdaun ganja tidak terasa manis. Aku merasa kaget bercampur penasaran terhadap kopi capucino yang satu ini.

Dari jauh siyan terlihat sedang sibuk, aku yang duduk dibawah pohon yang rindang mencoba memamnggilnya, dengan harapan untuk menanyakan, kenapa capucino yang kupesan ini tidak manis atau jangan-jangan memang sudah begitu rasa khasnya. Setelah siyan menghampiri dengan rasa PeDenya kau bertanya. Eh jawaban siyan membuat aku merasa bersalah sendiri.
Sedang menikmati Capucino
Tahu kenapa, ternyata siyan malah menjawab, 'Kan abang sendiri yang pesan tidak usah pake gula?' katanya sambil memegang kalkulator dan pulpen bermerek pilot ditangannya. Akibat jawaban itu, ternyata aku merasa Kepo sendiri sambil kerasa bak kepala hilang ditelan kerah baju. Sebab, biasanya aku hanya memesan capucino yang ada di warung-warung kopi biasa, seperti capucino Indocafe. Sehingga menurutku sudah terasa cukup manis meskipun tidak ditambah gula lagi.
Bang Ar sedang melirik ke Capucino
Nah, dari celoteh konyol ini, akhirnya dengan rasa terpaksa dan bercampur malu, aku terpaksa memesankan gula kepada siyan untuk capucino berdaun Ganja tadi. Semoga kisah ini cukup disini saja dan tidak terjadi pada sobat sikonyolovers.

Heran! Menjelang Pilkada Aceh, Azan Tak Hanya Waktu Sholat

Heran! Menjelang Pilkada Aceh, Azan Tak Hanya Waktu Sholat

Nah, mungkin bagi teman-teman sikonyolover tentu akan mempermasalahkan hal ini. Sampai-sampai tanpa menelaah secara dalam, dengan spontan menjustifikasi sesat, gara-gara azan tidak pada waktunya

Ilustrasi | Foto : kabarnusa.com
Sebelum aku menulis terlalu panjang lebar, ya tapi tidak selebar jalan juga! Ada baiknya aku bertanya dulu ni. Apakah kamu sering azan? atau sekali-kali saja, tergantung dari moodnya kamu, atau memang tidak pernah sama sekali. terserah apa jawabannya. karena bagiku itu bukanlah hal yang harus dijawab, karena ini bukan ujian seperti yang ada di sekolah. Bila bisa jawab dapat nilai bagus dan sebaliknya, bila tidak bisa menjawab tidak mampus.

Azan merupakan sebuah seruan untuk memanggil kaum muslim untuk segera melangsungkan sholat lima waktu sehari semalam yang dilakukan oleh umat Islam, sebagai wajud penghambaan diri kepada sang khalik, pencipta semesta alam dan juga pemilik siang dan malam, seperti yang sering kita rasakan seban hari sampai saat sekarang ini. Akan tetapi baru-baru ini, ada sebuah hal yang membuat kita merasa heran, dimana menjelang pilkada Aceh, ternyata azan tidak perlu harus menunggu waktu sholat. Akan tetapi bisa dilakukan kapan saja alias sesuka hati. 

Nah, mungkin bagi teman-teman sikonyolover tentu akan mempermasalahkan hal ini. Sampai-sampai tanpa menelaah secara dalam, dengan spontan menjustifikasi sesat, gara-gara azan tidak pada waktunya, atau ada juga yang mengatakan, hal ini adalah bagian dari drama politik menjelang pilkada 2017 untuk mencuri perhatian publik dengan sensasi-sensi, yang menurutku sudah basi untuk ditiru.

Selanjutnya, sebagai sebuah Provinsi istimewa diatas istimewa, Aceh hampir bisa dikatakan sebagai semi negara, kenapa demikian? coba anda pikir dan anda pahami saja sendiri. Provinsi manakah yang ada di Indonesia seperti Aceh? atau bahkan negara mana yang mengatur kewenangan Provinsinya bak sebuah negara. 

Dimana, Aceh dengan keistimewaannya memiliki benderanya sendiri, memiliki sistem pemerintahan sendiri untuk mengatur kedaulatan rakyat melalui Undang-undang Pemerintahan Aceh (UUPA Nomor 11 Tahun 2016), memiliki hak politik yang khusus, yaitu adanya Partai politik Lokal (Parlok), memiliki Wali Nanggroe (Wali Negera) yang mana posisi dan kedudukannya satu anak tangga lebih tinggi dari Gubernur dan satu lantai dibawah Presiden. 

Hal-hal semacam ini, tidak kita dapatkan pada pembahasan tentang Tata Negara yang banyak dijelaskan melalui teori-teori konsep negara menurut Plato, Aristoteles dan juga beberapa pendapat lain. Sebab Aceh dengan keistimeawaannya yang diperjuangkan oleh gerakan Aceh Merdeka (GAM) inilah yang membuat Aceh beda dengan yang lainnya. Sehingga wajar-wajar saja, bila Aceh memiliki kekhususan tersendiri yang tidak pernah ada di daerah-daerah lain yang ada di Indonesia dan juga dunia. 

Berbicara tentang pemilihan kepala daerah (pilkada), Aceh juga salah satu Provinsi yang mengambil bagian dari sistem serentak. Ya, maksudnya pilkada serentak yang akan berlansung pada 15 Februari 2017 mendatang yang diikuti oleh 101 daerah yang ada di Indonesia. Tentu hal ini akan membuat rakyat Aceh ikut bereuvoria dalam dunia politik. Usung-mengusung barangkali sudah menjadi hal yang lumrah sesama partai politik ketika berkoalisi dalam memenangkan kandidiat yang dijagokannya. Mulai dari cagub dan cawagub, cabup dan cawabup atau calkot dan cawalkot, mungkin sudah disiapkan oleh tim koalisi sebelum berlaga di arena pilkada 2017 mendatang.

Berlaganya kandidat-kandidat ini, tentu sangat berbedanya dengan cara berlaganya ayam jago. Bila ayam jago berlaga mempertaruhkan nyawa dan kehormatannya sebagai pejantan, namun kandidiat ini berlaga hanya mempertaruhkan mental. Maksudnya mental untuk siap kalah, siap menanggung resiko kekalahan dalam bertarung dikancah dunia politik yang tidak pernah kenal lawan dan tidak pernah kawan. Atau dalam sebuah kata pepatah yang sering kita dengar dari politikus :

"Tidak ada kawan sejati dan tidak ada musuh abadi"

Ungkapan bahasa ini, mungkin akan menjadi motivasi diri sendiri dalam melibatkan diri dengan dunia politik. Meskipun yang kita tahu, terkadang secara tiba-tiba tanpa kita sadari, malah kita menjadi korban elit politi, menjadi tumbal dalam penyelamatan partai politik, seperti kisah Anas Urbaningrum dengan partai Demokratnya. Selain itu, juga sebagai alat peraga partai politik dalam melakukan kampanye terhadap kandidat yang diusungnya.

Dalam pengusungan kandidat ini, banyak intrik-intrik konyol yang menurutku sangat tidak populis untuk dipublis dari masing-masing kandidat. Hanya demi menarik perhatian dari kalayak, tidak sedikit dari mereka mencoba menggabungkan nama pasangan calon kandidat agar lebih mudah diingat, lebih mudah dihafal dan juga lebih mudah untuk di ucap.

Azan | Foto : theglobejournal.com
Contohnya, salah satu kandidiat balon gubernur Aceh 'Azan' yang berarti Aceh Zaini Abdullah dan Nasruddin. merupakan penggabungan dua nama hamba Allah yang sedang dimabuk pilkada. 

Beranjak dari hal inilah menurutku, menjelang pilkada Aceh 2017, azan tidak mesti saat tiba waktu sholat akan tetapi azan bisa dikumandangkan kapanpun. Apakah pagi, siang dan juga malam. sampai jatuh tanggal 15 Februari 2017 mendatang, yang merupakan hari pesta demokrasi rakyat diselengarakan.


Wallahu'alam
Wen Akmal Sangat Berbesar Hati, Semoga Tidak Menjadi Balon "Cap Patong"

Wen Akmal Sangat Berbesar Hati, Semoga Tidak Menjadi Balon "Cap Patong"

Kita sangat berharap agar tidak terjebak dengan politik praktis, yang mebuat diri menjadi sadis, terkadang mentel seperti para ledies dan juga bringas seperti pak kumis. Sebab pada hakekatnya tujuan politik itu suci, bila diawali dengan niat yang baik dan tulus, Insha Allah barokah dan petunjuk-Nya menjadi pedoman sepanjang jalan kehidupan ini.
Ilustrasi Pasangan "Cap Patong"
Kata orang politik itu kejam, politik itu jorok, politik itu jahat, politik itu pencuri dan lain sebagianya, yang tidak mungkin aku sebutkan satu persatu. Terserah, mereka berkata apa, karena politik itu bukan barang baru yang sukar untuk diterjemahkan. Siapa saja bebas untuk menterjemahkan makna politik, anak SD dan bahkan anak TK pun tidak ada yang larang untuk menterjemahkan makna politik.

Meskipun bisa dan bebas menterjemahkan makna politik, akan tetapi kita sangat berharap agar tidak terjebak dengan politik praktis, yang mebuat diri menjadi sadis, terkadang mentel seperti para ledies dan juga bringas seperti pak kumis. Sebab pada hakekatnya tujuan politik itu suci, bila diawali dengan niat yang baik dan tulus, Insha Allah barokah dan petunjuk-Nya menjadi pedoman sepanjang jalan kehidupan ini.

Embred status Facebook Wen Akmal, sebagai bentuk berbesar hati dan berpolitik santun

Mungkin inilah satu hal yang dilakukan wen (Pak Cik) Akmal Ibrahim, SH selaku calon Bupati Aceh Barat Daya (Abdya). Berbesar Hati terhadap sesama lawan politinya patut menjadi contoh bagi kandidat yang lainnya. Apakah kandidiat gubernur, kandidiat bupati atau kandidat walikota diseluruh penjuru mata angin. Sehingga hal-hal ini akan memperkuat ukhuwah sesama petarung politik.

Sesama balon kandidat seharus bisa menunjukan sikap tolerir dan juga berbesar hati, tidak menghujat, tidak mencemoohkan dan bahkan saling menghargai. Toh, bukannya tujuan balon-balon ini untuk mensejahterakan rakyat bukan? Nah, oleh sebab itu sudah seharusnya balon-balon kandidat berbesar hati dan santun dalam menghadapi pertarungan politik awal tahun 2017 mendatang.

Kenapa demikian? sebab sikap berbesar hati dan politik santun ini yang bisa mengontrol dan mengawal eksabilitas politik yang terkadang sering meresahkan masyarakat. Ditambah lagi euvoria politik menjelang pilkada 2017 ini sungguh sangat mencengangkan bila kita mengintip fakta-fakta masa lalu, saat pilkada tahun 2012 silam.

Tidak sedikit balon-balon yang berterabangan kesana kemari,. Ops.. maksudnya balon (bakal calon) yang mencoba mencuri hati rakyat, dengan iming-iming segudang janji, seribu harapan dan bahkan sejuta kebohongan. 

Mereka menjanjikan kesejahteraan kepada rakyat, walaupun janji ini hanya sebagai pelengkap orasi saat musim kampanye berlalu. Mereka juga memberikan seribu harapan palsu yang akhirnya mengecewakan. Selain itu, mereka juga menebarkan sejuta kebohongan  untuk melengkapi dan meyakinkan hati rakyat untuk terpaut padanya.

Dan yang tidak habis pikir, terkadang masih juga ada balon-balon yang berlabelkan cap patung. Ya, calon membagikan sirup cap patung saat menjelang lebaran tiba. Mereka akan mengantarkan sirup-sirup cap patung ke rumah-rumah masyarakat miskin. Tak cukup satu, ada dua dan bahkan tiga sirup cap patung untuk satu rumah. Bayangkan, ternyata penderitaan akibat salah pilih pemimpin selama 5 ahun itu bisa dibeli oleh balon-balon seharga dengan cap patung.
Maaf bro,... ingat aku bukan bermaksud kampanye ya, sebab aku belum menjadi tim sukses dari balon manapun. Aku hanya menyampaikan fakta yang ada dilapangan. Tidak usah jauh-jauh, dikampungku saja. menjelang pilkada tiba, tidak sedikit agen cap patung mendatangi rumah-rumah. Bila kita kalkulasikan jumalah mereka, terkadang mampu mengalahkan orang muge bukan motor gede ikan (penjual ikan keliling yang memakai raga).  begitulah jumlah mereka ketika membeli penderitaan rakyat.
#Ngarep jadi timses ada juga..... ahahah

Nah, oleh sebab itu, sudah saatnya balon-balon berpikir untuk rakyat. berjuang demi rakyat, berkorban demi rakyat dan Insha Allah Anda akan dicintai oleh rakyat yang memilih anda seperti kisah presiden Turky beberapa bulan silam. Dan satu lagi pesan kami selaku rakyat abdya semoga Wen Akmal dan wen-wen Bupati lain tidak menjadi balon "Cap Patong"