Paling Ditakuti, Ternyata Binatang ini Bikin Kesal Warganet Sejagad

Ya, asumsi yang dibangun secara ‘mengerikan’ oleh apara ahli sejarah tentang binatang yang katanya, pernah hidup berjuta-juta tahun yang lalu sebelum manusia ada dimuka bumi ini sungguh sangat buas. Yaitu, meng-canibal-kan sesamanya, sehingga bintang tersebut punah. 
Dino meng-canibal-kan sesamanya | Foto : Edit SIKONYOL.com 
Kata orang, takut itu tidak berani. Bila ia berani maka ia tidak takut. Ah, menurutku steatment maha konyol se-nusa ini sangat fundamentalis untuk dibahas. Apalagi harus mengundang para pakar bahasa dari Universitas terkemuka di Indonesia. Hanya untuk membincangkan makna dua kata yang bersifat antonim ini (lawan kata). Aku rasa itu sungguh lebay bin alay, sebab kata takut dan berani bukanlah topik pembahasan yang berujung pada debat pro-kontra hingga mulut berbusa-busa untuk mempertahankan argumen yang tidak penting tentang takut dan berani. 

Takut kepada pada binatang buas, tidak sedikit manusia dibumi datar (teori konspirasi) atau bumi bulat mengalaminya. Tapi ingat, seperti yang sudah kita ulas tadi diatas, bahwa takut itu karena tidak berani. Sedangkan terjemah kosa kata secara harfiah takut dan berani versi Sobat Sikonyolovers, silakan buka kamus. Mau kamus bahasa Indonesia, Francis, Mandarin atau bahasa planet selain bumi. Sumpah, tidak aku permasalahkan! 

Satu dari sekian binatang buas, hampir bisa dipastikan bahwa dinasaurus merupakan binatang nomor wahid ditakuti oleh manusia. Kenapa demikian? Ya, asumsi yang dibangun secara ‘mengerikan’ oleh apara ahli sejarah tentang binatang yang katanya, pernah hidup berjuta-juta tahun yang lalu sebelum manusia ada dimuka bumi ini sungguh sangat buas. Yaitu, meng-canibal-kan sesamanya, sehingga bintang tersebut punah.

Baca Juga :
Pun demikian, juga ada pendapat lain yang mengatakan, bahwa itu binatang punah karena perubahan suhu bumi yang pernah berubah pada suatu zaman (sebelum manusia) yang sungguh sangat ekstrim. Namun yang perlu dicatat dan dihafal didalam hati, semua pendapat tentang kepunahan binatang mengirikan tersebut tidak terlepas dari teori Evolusi dari Charles Darwin (1809-1882) yang dikenal dengan sebutan Seleksi Alam. 

Lagi dan lagi kuperingatkan! pembahasan ini bukan tentang sejarah. Ini hanya pembahasan tentang binatang yang bisa bikin kesal warganet sejagad. 

Lah, eu,, hai.!!! 

Yah, topik tersebut, menurutku dengan rasa yakin 100% para warganet yang sering yang bermain browsing-browsingan pasti paham dengan binatang Dinosaurus, Bukan Dina yang selalu kurus, kaktus dan Google Chrome. Dino (sebuatan singkat Dinasaurus), Kaktus dan Google memang memiliki hubungan, tapi memang tidak seperti hubungan percintaan di film Ada Apa dengan Cinta? Yang pernah tayang dilayar televisi sekitar awal abad XXI silam. Dimana mereka terlibat dalam ikatan asmara cinta segitiga. Hehehehehe.

Yupz, kembali lagi pada Dino, Kaktus dan Google. Ketiga-tiga dari mereka terbilang sering menghiasi desktop Sobat Sikonyolovers. Namun yang selalu menjadi fokus bersama secara berjamaah sobat Sikonyolovers ialah Dino. Ia yang sering bikin warganet kesal, keluar tanduk, keluar taring dan muka memerah. Persis seperti di Film-film Rahasia Ilahhi dong. Maaf, muka memerah bukan karena sedang kasmaran dengan seorang cewek cantik putri Raja Negeri Khayangan tapi merah hanya mengendalikan rasa kesal yang berkecamuk hingga ke ubun-ubun. 

Sepantasnya, beragam kalimat makian terhadap binatang yang mengirikan (Dino ; read) tersebut tak terbendung dengan kuat. Sebab kemunculannya Dino disaat Google Chrome gagal terkoneksi ke Internet ini sama seperti kedatangan Jelangkung, “Datang gak Di Jemput Pulang gak Di Antar” kasihan! Entah berapa milyar mulut yang mengumpat makhluk yang sudah berwujud kecil dan tidak berdaya ini?. Semoga Anda bukan bagian dari sekian milyar tersebut.

Ilustrasi by : chromplex.com
Penampakan yang tidak seperti gentayangannya Sinder bolong yang diperankan Mrs. Suzanna ini, merupakan sebuah game yang ditanamkan oleh pihak Google pada aplikasi browser Chrome saat gagal terhubung ke Internet sejak tahun 2014 silam. Meskipun membuat kita gagal paham, yang disusuli pertanyaan, apakah iya, Dino anti dengan kaktus? Sehingga Sebastien Gabriel selaku sang desainer game tersebut menyimpulkan Dino kena kaktus mati (game over) di game tersebut? silakan cari tahu dan beri jawaban di komentar posting ini.
Previous
Next Post »

26 Comments

  1. Kalo ketemu Dino yang gituan saya pasti langsung urut dada bang, hahahaha

    BalasHapus
  2. Paling malas banget kalau sih dino itu muncul saat sedang browsing. Eh tapi iya uga ya, kok dino bisa mati kalau ketemu kaktus, padahal kan dino besar dan kulitnya tebal hmmmmm

    BalasHapus
  3. Kalau muncul di Dino malahan jadi dimainkan seklian daripada kesal, kira-kira ukuran kaktusnya sebesar apa ya? Sampai-sampai si Dino bisa mati.

    BalasHapus
  4. Duh Si Dino muncul bikin mati gaya yah, tapi lucu juga ya si Dino besar mati karena kaktus

    BalasHapus
  5. Kalau Dino itu yang muncul di layar, ada perasaan yang muncul. Kesal karena gak bisa browsing tapi kemudian jadi santai dan malah mainin si Dino. Karena percuma aja uring-uringan, toh, inetnya lagi bermasalah, mending main Dino ajalah hihihi
    Tapi bener juga, ya...kenapa Dino bisa mati gara-gara kaktus? Hmmm ...mungkin kaktusnya ada racunnya. Bisa aja, kan? lol

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu yang jadi ide dasar dalam menulis posting ini kemaren. Kenapa Dino kena Kaktus mati?

      Hapus
  6. Si Dino jenis ini bikin kesal karena artinya jaringan internet lagi buruk. Hoho. Aku sering mengalami, jadi tahu persis bagaimana kesalnya warganet yang menemukan ini di layar smartphone dan komputernya. Semoga Dino segera musnah, yang artinya jaringan internet di seluruh wilayah Indonesia semakin kencang. Aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan!!!!! Sebab kalo Dino musnah, lalu jaringan Internet bermasalah, maka kita hanya akan melihat halaman blank dengan tulisan 404 nya.

      Hapus
  7. Sempet gak habis pikir, kok bisa dino takut sama kaktus. Padahal Dino kan gede ya. Malah kl ketemu Dino, akunya yg takut.. hihii

    BalasHapus
  8. Okey siap udh baca serius ternyata paling bahaya dino ketika muncul di browsing kondisi offline. Itu menurut saya malah asik ada game dino yg susah dimainkan dptin score tinggi haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. HAhahaha.. penagalaman ni kayaknya.
      :p
      Tapi yang jadi pertanyaannya, kenapa mati kena katus? Apa benar, Dino anti dengan kaktus???

      Hapus
  9. Dino di Google Chrome memang lebih nyebelin meskipun enak juga sih buat teman nunggu, ya sama kayak YouTube jaman lama dulu. Pas buffering tiba-tiba aja bisa main ular-ularan gitu. Tapi, kayaknya pernah deh, satu waktu gitu dimana pas nunggu di Chrome, muncul game lainnya. Entah lupa gimana caranya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahha, Mas Farhan udah pengalaman ni kayaknya,
      :p

      Hapus
  10. Aku sering iseng mainin si Dino ini. Asem banget udah loncat malah kena kaktus. Itu kaktusnya brarti gedhe banget ya. Mgkn Dino gak suka yg berduri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih, tapi kan kulit dino itu tebal. Seedangkan kaktus cuma duri kecil.

      Hapus
  11. Wahaha aku juga suka mainin game dino ppas gak ada internet.
    Game asik masa kini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan terlalu sering mbak....
      Ketaguhan nanti.

      Hapus
  12. Aku selalu penasaran dan selalu nyoba maen sampei semampunya. Ada burung burungnya juga kannnnn... bisa ngga sadar klo udah ngabisin waktu hahaha

    BalasHapus
  13. Hehehe ya ialah takut si dino
    Besar dan tinggi gt
    Sekali injak langsung kemek

    BalasHapus
    Balasan
    1. Manknya kalo kaktus sebaya Dino, kenapa pula harus takut????

      Hapus

Silakan tinggalkan komentar Anda!