Menikmati Capucino Daun Ganja, Lupa Siguhi Gula

Menikmati Capucino Daun Ganja, Lupa Siguhi Gula

Jepret atas, jepret samping dan juga jepret dari bawah. Ops, sama persis seperti photografer sedang memotret Ayu Azhari yang sedang memamerkan lekuk tubuhnya yang aduhai, tak tahu ku gambar seperti apa?
Capucino Daun Ganja
Yee, hati senang tak karuan, tatkala pesanan segelas capucino panas dihidangkan oleh Siyan (pelayan) di Kuta Alam Caffee, Banda Aceh. Dengan segera tanpa lihat kiri-kanan ku pandangi capucino yang ada didepanku, bagaikan melihat cinderella dengan sepatu boatnya sebelum jam dua belas malam. Aduhai seksi dan menggoda. Begitulah saat aku sedang merasa terpesona.
Kok sepatu boat, bukankah Cinderella pakai sepatu kaca?

Sambil duduk bersebelahan kursi dengan abang kumis tipis yang sedang merayu gadis perawan, ku meraba anu. Maksudku meraba kantong sebelah kanan celana jeansku untuk mengambil smartphone. Tujuanku tak lain dan tak bukan hanya sedekar ingin mengambil momen berharga. Meskipun harganya tidak bisa di rupiah dengan mata uang tanah jajahan belanda ini. 

Jepret atas, jepret samping dan juga jepret dari bawah. Ops, sama persis seperti photografer sedang memotret Ayu Azhari yang sedang memamerkan lekuk tubuhnya yang aduhai, tak tahu ku gambar seperti apa? Ya, maklum sajalah karena aku bukan pelukis yang bisa menggambar tubuh wanita seksi yang amboi serta mampu membuat orang tak sadarkan diri, sambil ngiler-ngiler dan tenggelam dalam syahwat yang tak kesampaian.

Meskipun demikian, ada hal yang patut untukku banggakan, bukan sombong ya! kali ini hasil jepretanku, mungkin sudah lumayan oke, dari pada yang sudah-sudah. Walaupun efek cahaya terkadang cukup mencolok, bak anak kampung ikut trend gaul anak jakarte. Iya maksudku warna berhamburan yang tidak sesuai dengan kontras dan juga brightness yang berimbang ketika mengambil objek gambar dengan kamera. Yach, apalagi dengan kamera smartphone, cukup dimaklumi sajalah bro.

Kembali lagi, segelas capucino yang ku jepret tadi sudah usai. Hasilnya terlihat jelas, dengan gambar daun ganja tepat di tengah gelas coklat yang dihidang oleh siyan tadi. Akibat ukiran daun ganja tersebut, aku agak sedikit sungkan untuk mengaduknya. Rasa kasihan atau perasaan sayang terhadap ukiran gambar itupun tidak bisa kuungkapkan kepada mu sobat, sehingga keinginan untuk menjaga ukiran daun ganjapun bak menjaga putri permaisuri rasa. Padahal capucino itu ku pesan hanya untuk diminum. Tapi bukan untuk pajangan atau penghias meja ruang tamu yang tidak bisa dicicipi.

Saat hendak menikmati, aku mengaduk capucino daun ganja tersebut, sehingga gambar daun ganja nya menjadi lenyap akibat disapu oleh sendok. Akhirnya, ku coba meneguk capucino tadi. Ops.. sayang ternyata capucino berdaun ganja tidak terasa manis. Aku merasa kaget bercampur penasaran terhadap kopi capucino yang satu ini.

Dari jauh siyan terlihat sedang sibuk, aku yang duduk dibawah pohon yang rindang mencoba memamnggilnya, dengan harapan untuk menanyakan, kenapa capucino yang kupesan ini tidak manis atau jangan-jangan memang sudah begitu rasa khasnya. Setelah siyan menghampiri dengan rasa PeDenya kau bertanya. Eh jawaban siyan membuat aku merasa bersalah sendiri.
Sedang menikmati Capucino
Tahu kenapa, ternyata siyan malah menjawab, 'Kan abang sendiri yang pesan tidak usah pake gula?' katanya sambil memegang kalkulator dan pulpen bermerek pilot ditangannya. Akibat jawaban itu, ternyata aku merasa Kepo sendiri sambil kerasa bak kepala hilang ditelan kerah baju. Sebab, biasanya aku hanya memesan capucino yang ada di warung-warung kopi biasa, seperti capucino Indocafe. Sehingga menurutku sudah terasa cukup manis meskipun tidak ditambah gula lagi.
Bang Ar sedang melirik ke Capucino
Nah, dari celoteh konyol ini, akhirnya dengan rasa terpaksa dan bercampur malu, aku terpaksa memesankan gula kepada siyan untuk capucino berdaun Ganja tadi. Semoga kisah ini cukup disini saja dan tidak terjadi pada sobat sikonyolovers.

Heran! Menjelang Pilkada Aceh, Azan Tak Hanya Waktu Sholat

Heran! Menjelang Pilkada Aceh, Azan Tak Hanya Waktu Sholat

Nah, mungkin bagi teman-teman sikonyolover tentu akan mempermasalahkan hal ini. Sampai-sampai tanpa menelaah secara dalam, dengan spontan menjustifikasi sesat, gara-gara azan tidak pada waktunya

Ilustrasi | Foto : kabarnusa.com
Sebelum aku menulis terlalu panjang lebar, ya tapi tidak selebar jalan juga! Ada baiknya aku bertanya dulu ni. Apakah kamu sering azan? atau sekali-kali saja, tergantung dari moodnya kamu, atau memang tidak pernah sama sekali. terserah apa jawabannya. karena bagiku itu bukanlah hal yang harus dijawab, karena ini bukan ujian seperti yang ada di sekolah. Bila bisa jawab dapat nilai bagus dan sebaliknya, bila tidak bisa menjawab tidak mampus.

Azan merupakan sebuah seruan untuk memanggil kaum muslim untuk segera melangsungkan sholat lima waktu sehari semalam yang dilakukan oleh umat Islam, sebagai wajud penghambaan diri kepada sang khalik, pencipta semesta alam dan juga pemilik siang dan malam, seperti yang sering kita rasakan seban hari sampai saat sekarang ini. Akan tetapi baru-baru ini, ada sebuah hal yang membuat kita merasa heran, dimana menjelang pilkada Aceh, ternyata azan tidak perlu harus menunggu waktu sholat. Akan tetapi bisa dilakukan kapan saja alias sesuka hati. 

Nah, mungkin bagi teman-teman sikonyolover tentu akan mempermasalahkan hal ini. Sampai-sampai tanpa menelaah secara dalam, dengan spontan menjustifikasi sesat, gara-gara azan tidak pada waktunya, atau ada juga yang mengatakan, hal ini adalah bagian dari drama politik menjelang pilkada 2017 untuk mencuri perhatian publik dengan sensasi-sensi, yang menurutku sudah basi untuk ditiru.

Selanjutnya, sebagai sebuah Provinsi istimewa diatas istimewa, Aceh hampir bisa dikatakan sebagai semi negara, kenapa demikian? coba anda pikir dan anda pahami saja sendiri. Provinsi manakah yang ada di Indonesia seperti Aceh? atau bahkan negara mana yang mengatur kewenangan Provinsinya bak sebuah negara. 

Dimana, Aceh dengan keistimewaannya memiliki benderanya sendiri, memiliki sistem pemerintahan sendiri untuk mengatur kedaulatan rakyat melalui Undang-undang Pemerintahan Aceh (UUPA Nomor 11 Tahun 2016), memiliki hak politik yang khusus, yaitu adanya Partai politik Lokal (Parlok), memiliki Wali Nanggroe (Wali Negera) yang mana posisi dan kedudukannya satu anak tangga lebih tinggi dari Gubernur dan satu lantai dibawah Presiden. 

Hal-hal semacam ini, tidak kita dapatkan pada pembahasan tentang Tata Negara yang banyak dijelaskan melalui teori-teori konsep negara menurut Plato, Aristoteles dan juga beberapa pendapat lain. Sebab Aceh dengan keistimeawaannya yang diperjuangkan oleh gerakan Aceh Merdeka (GAM) inilah yang membuat Aceh beda dengan yang lainnya. Sehingga wajar-wajar saja, bila Aceh memiliki kekhususan tersendiri yang tidak pernah ada di daerah-daerah lain yang ada di Indonesia dan juga dunia. 

Berbicara tentang pemilihan kepala daerah (pilkada), Aceh juga salah satu Provinsi yang mengambil bagian dari sistem serentak. Ya, maksudnya pilkada serentak yang akan berlansung pada 15 Februari 2017 mendatang yang diikuti oleh 101 daerah yang ada di Indonesia. Tentu hal ini akan membuat rakyat Aceh ikut bereuvoria dalam dunia politik. Usung-mengusung barangkali sudah menjadi hal yang lumrah sesama partai politik ketika berkoalisi dalam memenangkan kandidiat yang dijagokannya. Mulai dari cagub dan cawagub, cabup dan cawabup atau calkot dan cawalkot, mungkin sudah disiapkan oleh tim koalisi sebelum berlaga di arena pilkada 2017 mendatang.

Berlaganya kandidat-kandidat ini, tentu sangat berbedanya dengan cara berlaganya ayam jago. Bila ayam jago berlaga mempertaruhkan nyawa dan kehormatannya sebagai pejantan, namun kandidiat ini berlaga hanya mempertaruhkan mental. Maksudnya mental untuk siap kalah, siap menanggung resiko kekalahan dalam bertarung dikancah dunia politik yang tidak pernah kenal lawan dan tidak pernah kawan. Atau dalam sebuah kata pepatah yang sering kita dengar dari politikus :

"Tidak ada kawan sejati dan tidak ada musuh abadi"

Ungkapan bahasa ini, mungkin akan menjadi motivasi diri sendiri dalam melibatkan diri dengan dunia politik. Meskipun yang kita tahu, terkadang secara tiba-tiba tanpa kita sadari, malah kita menjadi korban elit politi, menjadi tumbal dalam penyelamatan partai politik, seperti kisah Anas Urbaningrum dengan partai Demokratnya. Selain itu, juga sebagai alat peraga partai politik dalam melakukan kampanye terhadap kandidat yang diusungnya.

Dalam pengusungan kandidat ini, banyak intrik-intrik konyol yang menurutku sangat tidak populis untuk dipublis dari masing-masing kandidat. Hanya demi menarik perhatian dari kalayak, tidak sedikit dari mereka mencoba menggabungkan nama pasangan calon kandidat agar lebih mudah diingat, lebih mudah dihafal dan juga lebih mudah untuk di ucap.

Azan | Foto : theglobejournal.com
Contohnya, salah satu kandidiat balon gubernur Aceh 'Azan' yang berarti Aceh Zaini Abdullah dan Nasruddin. merupakan penggabungan dua nama hamba Allah yang sedang dimabuk pilkada. 

Beranjak dari hal inilah menurutku, menjelang pilkada Aceh 2017, azan tidak mesti saat tiba waktu sholat akan tetapi azan bisa dikumandangkan kapanpun. Apakah pagi, siang dan juga malam. sampai jatuh tanggal 15 Februari 2017 mendatang, yang merupakan hari pesta demokrasi rakyat diselengarakan.


Wallahu'alam
Wen Akmal Sangat Berbesar Hati, Semoga Tidak Menjadi Balon "Cap Patong"

Wen Akmal Sangat Berbesar Hati, Semoga Tidak Menjadi Balon "Cap Patong"

Kita sangat berharap agar tidak terjebak dengan politik praktis, yang mebuat diri menjadi sadis, terkadang mentel seperti para ledies dan juga bringas seperti pak kumis. Sebab pada hakekatnya tujuan politik itu suci, bila diawali dengan niat yang baik dan tulus, Insha Allah barokah dan petunjuk-Nya menjadi pedoman sepanjang jalan kehidupan ini.
Ilustrasi Pasangan "Cap Patong"
Kata orang politik itu kejam, politik itu jorok, politik itu jahat, politik itu pencuri dan lain sebagianya, yang tidak mungkin aku sebutkan satu persatu. Terserah, mereka berkata apa, karena politik itu bukan barang baru yang sukar untuk diterjemahkan. Siapa saja bebas untuk menterjemahkan makna politik, anak SD dan bahkan anak TK pun tidak ada yang larang untuk menterjemahkan makna politik.

Meskipun bisa dan bebas menterjemahkan makna politik, akan tetapi kita sangat berharap agar tidak terjebak dengan politik praktis, yang mebuat diri menjadi sadis, terkadang mentel seperti para ledies dan juga bringas seperti pak kumis. Sebab pada hakekatnya tujuan politik itu suci, bila diawali dengan niat yang baik dan tulus, Insha Allah barokah dan petunjuk-Nya menjadi pedoman sepanjang jalan kehidupan ini.

Embred status Facebook Wen Akmal, sebagai bentuk berbesar hati dan berpolitik santun

Mungkin inilah satu hal yang dilakukan wen (Pak Cik) Akmal Ibrahim, SH selaku calon Bupati Aceh Barat Daya (Abdya). Berbesar Hati terhadap sesama lawan politinya patut menjadi contoh bagi kandidat yang lainnya. Apakah kandidiat gubernur, kandidiat bupati atau kandidat walikota diseluruh penjuru mata angin. Sehingga hal-hal ini akan memperkuat ukhuwah sesama petarung politik.

Sesama balon kandidat seharus bisa menunjukan sikap tolerir dan juga berbesar hati, tidak menghujat, tidak mencemoohkan dan bahkan saling menghargai. Toh, bukannya tujuan balon-balon ini untuk mensejahterakan rakyat bukan? Nah, oleh sebab itu sudah seharusnya balon-balon kandidat berbesar hati dan santun dalam menghadapi pertarungan politik awal tahun 2017 mendatang.

Kenapa demikian? sebab sikap berbesar hati dan politik santun ini yang bisa mengontrol dan mengawal eksabilitas politik yang terkadang sering meresahkan masyarakat. Ditambah lagi euvoria politik menjelang pilkada 2017 ini sungguh sangat mencengangkan bila kita mengintip fakta-fakta masa lalu, saat pilkada tahun 2012 silam.

Tidak sedikit balon-balon yang berterabangan kesana kemari,. Ops.. maksudnya balon (bakal calon) yang mencoba mencuri hati rakyat, dengan iming-iming segudang janji, seribu harapan dan bahkan sejuta kebohongan. 

Mereka menjanjikan kesejahteraan kepada rakyat, walaupun janji ini hanya sebagai pelengkap orasi saat musim kampanye berlalu. Mereka juga memberikan seribu harapan palsu yang akhirnya mengecewakan. Selain itu, mereka juga menebarkan sejuta kebohongan  untuk melengkapi dan meyakinkan hati rakyat untuk terpaut padanya.

Dan yang tidak habis pikir, terkadang masih juga ada balon-balon yang berlabelkan cap patung. Ya, calon membagikan sirup cap patung saat menjelang lebaran tiba. Mereka akan mengantarkan sirup-sirup cap patung ke rumah-rumah masyarakat miskin. Tak cukup satu, ada dua dan bahkan tiga sirup cap patung untuk satu rumah. Bayangkan, ternyata penderitaan akibat salah pilih pemimpin selama 5 ahun itu bisa dibeli oleh balon-balon seharga dengan cap patung.
Maaf bro,... ingat aku bukan bermaksud kampanye ya, sebab aku belum menjadi tim sukses dari balon manapun. Aku hanya menyampaikan fakta yang ada dilapangan. Tidak usah jauh-jauh, dikampungku saja. menjelang pilkada tiba, tidak sedikit agen cap patung mendatangi rumah-rumah. Bila kita kalkulasikan jumalah mereka, terkadang mampu mengalahkan orang muge bukan motor gede ikan (penjual ikan keliling yang memakai raga).  begitulah jumlah mereka ketika membeli penderitaan rakyat.
#Ngarep jadi timses ada juga..... ahahah

Nah, oleh sebab itu, sudah saatnya balon-balon berpikir untuk rakyat. berjuang demi rakyat, berkorban demi rakyat dan Insha Allah Anda akan dicintai oleh rakyat yang memilih anda seperti kisah presiden Turky beberapa bulan silam. Dan satu lagi pesan kami selaku rakyat abdya semoga Wen Akmal dan wen-wen Bupati lain tidak menjadi balon "Cap Patong"  
Mau Nama Cantik dan Keren Buat Bayi? Ke Bank Nama Saja!

Mau Nama Cantik dan Keren Buat Bayi? Ke Bank Nama Saja!

Bila anda sudah melihat nama yang paling cantik atau keren menurut anda, sudah seharusnya anda memilihnya untuk menjadi nama bayi anda.
Pemakaman Umum | Foto : voa-islam.com
Apakah anda sudah menjadi seorang ayah? Maaf !! Jangan tersinggung dulu, karena aku tahu, mungkin pertanyaan ini sangat dilematis untuk dijawab, apalagi oleh seorang jomblo yang sudah berkepala tiga. Juga tidak terkecuali untuk para perjaka sedang asik gombal-gembelnya untuk memupuk ikatan asmara ilegal dengan jodoh orang. 

Ops..!! keceplosan, maksudku pacarmu, ya pacarmu masih bisa dikatakan sebagai jodoh orang. Sebab menurut tabiat adat dan juga agama pacarmu akan menjadi jodohmu tatkala kamu sudah Ijab Qabul dan sudah dapat sertifikasi halal dari Kantor Urusan Agama (KUA).

Yah,, Sekali lagi aku minta maaf, bila perlu beribu kali maaf. Karena pertanyaan yang aku tuju ini hanyalah untuk ayah-ayah muda produktif, yang baru menyambut kedatangan malaikat kecil yang dikirim dari surga, serta masih dalam keadaan suci juga tanpa dosa dan juga tanpa kesalahan yang diperbuat. Jangan pernah anda mengira bahwa pertanyaan ini buat ayah-ayah tua atau ayah dari ayah. Karena ini akan merasa sangat geEr, bila ayah-ayah tua merasa pertanyaan ini untuknya.
Hahaha... bukan buat kakek ya, karena kakek sudah eksplayers

Buat ayah-ayah muda atau calon ayah muda yang sedang menanti kedatangan sang buah hatinya, apakah anda sudah mempersiapkan nama untuk sang buah hati anda? atau anda masih merasa bingung sambil mikir tujuah hari tujuh malam untuk menentukan nama yang baik dan bagus untuk sang bayinya. 

Aha,,, aku ada usulan, ya usulan ini sebenarnya bukan ide aku sih, tapi cuma ide kawan yang dititipkan ke aku. Ide ini memang sih menurutku agak sedikit gila tapi kalau dipikir-pikir ide ini, ide brilian dan juga ide super yang bisa membuat anda tidak perlu pusing sampai tujuh kali keliling lapangan bola. 
Mungkin lagi jogging gak?, kalau gak, gak mungkin keliling lapangan bola.

Ide ini sangat membantu anda untuk membuat nama sang bayi mungil anda. Nama-nama tersebut sebenarnya sudah teruji dan sudah diperkenalkan oleh orang-orang sebelumnya. Tidak sulit untuk menemukan nama-nama cantik ini. Anda cukup melangkahkan kaki ke Bank Nama. 
Gak ada uang disana, hanya nama yang ada disana

Yups,, yang aku maksud bank nama adalah tempat pemakaman umum (TPU) untuk melihat nama-nama keren dan cantik ini. Nama-nama tersebut tertera di batu nisan, tulisannya jelas dan disertai dengan bin untuk yang berjenis kelamin laki-laki dan binti untuk yang berjenis kelamin perempuan. Sehingga tidak membuat anda bingung dalam memilih nama untuk bayi laki-laki atau perempuan.

Bila anda sudah melihat nama yang paling cantik atau keren menurut anda, sudah seharusnya anda memilihnya untuk menjadi nama bayi anda. Bilapun anda ingin sisipkan nama anda diantara namanya, tinggal anda sesuaikan saja sesuai dengan keinginan anda. Apakah menyilipkan nama anda diujung namanya atau menyelipkan nama anda dan istri ditengah-tengah nama bayi anda. Mudah bukan? 

Nah, sekarang tidak perlu pusing lagi dalam menentukan siapa nama bayi anda, apakah ia berjenis kelamin laki-laki ataukah perempuan. Karena seperti yang telah saya usulkan tadi. Semua nama ada disana dan yang pasti sudah teruji oleh sipemilik nama sebelumnya.

Arti Pokemon Go Dalam Bahasa Aceh

Arti Pokemon Go Dalam Bahasa Aceh

Nah, andai saja monster tersebut ada, maka akan terlihat melalui kamera smartphone yang kamu miliki. Lalu segeralah kamu tangkap dengan menggulirkan master ball, yang berbentuk bola yang ada dilayar smartphone kamu. 
Logo Pokemon Go 
Salam teman Sikonyolovers semuanya, semoga senantiasa dalam lindungan-Nya. Amiin.!!!
Tak ubah seperti hari biasanya, hari ini Senin tanggal 25 Juli 2016. Dimana, menjadi hari pertama diawal pekan, setelah menikmati libur dua hari diakhir pekan yang lalu. Disini aku tidak mebuat celoteh tentang aktivas perkantoran, sebab aktivitas perkantoran sudah semua pada tahu, apa yang kerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Apalagi aku bukan orang kantoran. 

Ops...  lanjut! bermula dari hal itu, aku putuskan dengan cerita yang lain. Ya, aku akan mencoba mengulas sebuah hal baru yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan dan bahkan terbayangkan. Hal ini sudah menjadi trending topik  di seluruh dunia, apakah yang aku maksud itu? Apa ada yang tahu? Kalau ada yang tahu, silakan tunjuk jari... 

Pernahkah kamu mendengar tentang pokemon Go? yang akhir-akhir ini sering dibicarakan kebanyakan orang? ya, itu lah hal aku maksud barusan. Pokemon Go yang merupakan sebuah game yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang menggunakan jejaringan internet. 

Cara memainkannya sungguh sangat mudah, karena aku sudah mencobanya melalui smartphone android yang aku punya. Misal kamu berada di depan rumah, secara otomatis game ini akan mendeteksi kamu dan lingkungan kamu dalam bentuk gambar karikatur 3 dimensi, berkat kecanggihan Global Pemosisi System atau yang disingkat dengan GPS serta juga dibantu oleh kamera smartphone yang kamu dimiliki. Sehingga dengan kamera tersebut, kamu bisa melihat dan memastikan, apakah dilingkungan kamu terdapat monster yang ada digame pokemon Go? 

Nah, andai saja monster tersebut ada, maka akan terlihat melalui kamera smartphone yang kamu miliki. Lalu segeralah kamu tangkap dengan menggulirkan master ball, yang berbentuk bola yang ada dilayar smartphone kamu. 
Hmmm... kayaknya itu game asik ya,,  

Menurutku Game ini sangat luar biasa smart, saking smartnya, tak sedikit penggunanya terhipnotis dan tidak sadar diri untuk terus berupaya melakukan pencarian monster yang ada game pokemon Go tersebut, termasuk aku. Berulang kali jalan-jalan, mutar-mutar sampai kebawah meja, hanya untuk mencari seekor monster yang ada dalam pokemon Go. 

Tak cukup disitu pencarian pun masih tetap berlanjut, contohnya hari ini, demi seekor monster pokemon Go ke kamar mandi sambil pipis pun ngehidupin kamera untuk mendeteksi monster pokemon Go. Tapi apa, tak satupun monster aku dapatkan, malah aku berpikir cari monster di pokemon Go sama susahnya dengan mencari mahar. Memang sih, sebenarnya hal demikian sangat tidak baik untuk ku ceritakan, apalagi untuk kamu praktekkan. 
Maksudku, sambil pipis main pokemon.... Ingat!!! jangan ngeresss dulu.. 

Memang sih, info yang beredar bahwa wabah pokemon Go itu sudah seperti jamur dimusim hujan. Mekar dan tumbuh begitu subur dan juga cepat. Bak tanaman yang disuguhi pupuk kandang atau juga kompos. Sehingga penggemar pokemon Go sangat cepat membeludak. Padahal menurut informasi yang kubaca beberapa waktu lalu dari berbagai sumber dari Syeh Google mengatakan, bahwa game pokemon Go hanya ada di Australia, New Zealand dan Amerika Serikat. 

Sedangkan untuk Indonesia, belum diluncurkan oleh pihak penyedia pokemon Go. Informasi ini ku baca beberapa tempo hari lalu. Akan tetapi, hari ini akibat penasaran, aku coba mencari seputar informasi lengkap tentang pokemon Go. Al hasil, (kayak bahasa Arab pula, pake "Al") hari ini sudah memainkannya seperti yang aku ceritakan tadi.

Well,, setelah memainkan pokemon Go, monster yang digambarkan dalam pokemon Go, tetap saja belum ku dapatkan. Lantas aku mulai berpikir, apa sih maksud dari pokemon Go ini? Berawal dari pertanyaan tersebut, pikiranku mulai menjelajah semesta alam, maksudku alam pikiran. Semua tentang pokemon Go yang pernah ku dengar dan kubaca, tak sengaja terbuka dan teriview kembali. Seperti, seminggu yang lalu aku pernah membaca bahwa, maksud pokemon Go adalah misi orang Yahudi untuk memasukkan nilai-nilai yahudi dalam pikiran kita. Dan bahkan ada juga yang menyebutkan, bahwa arti pokemon Go adalah 'Aku Yahudi'. Hmm.... sepertinya, aku semakin tidak percaya. Apalagi tidak ada referensi yang jelas yang mengatakan bahwa arti pokemon Go adalah 'Aku Yahudi'. 

Namun bukan berarti, hasil penjelajahan pikiranku berhenti dan bermuara disitu saja. Karena akibat kekesalan mencari monster tadi, tak sengaja mulutku mengatakan kalimat negatif ini, 'Puko!ma Lago.. hek ta meuen,meu aneuk monster pih tan ta teumee" (Puk!mak Rupanya... capek kita main, anak monsterpun gak dapat) kataku dalam bahasa Aceh yang penuh kesal bak orang antri masuk WC umum sambil tahan eek selama dua jam. 
Semoga tidak pernah merasakan, tahan eek selama dua jam....

Akan tetapi meskipun demikian, bagian awal kalimat kesal dalam bahasa Aceh itu, 'Puko!ma Lago' berulang kali ku ucapkan, bak menghapal doa kebal yang diajari khalifah pemain rapai debus. Kalimat tersebut, memang sangat negatif untuk disampaikan dan terlalu kasar untuk ku katakan, tapi kata 'Puko!ma Lago' dalam lingkungan kehidupan sehari-hari hanya diucapkan 'Puko!ma Go'. Dihilangkan 'la' pada kata 'lago' (seperti, rupanya), namun artinya tetap sama yaitu 'Puko!ma Go' (Puk!mak rupanya) kata ini bermaknakan 'makian' akibat kekesalan terhadap sesuatu.
Hasil permainan pokemon Go hari ini | Foto : Sikonyol.com
Dengan demikian akan semakin jelas. bahwa tujuan game pokemon Go adalah membuat penggunanya kesal akibat mencari monster pokemon Go yang tak kunjung dapat. Oleh sebab, itu bisa aku disimpulkan bahwa, menurutku pokemon Go, dalam bahasa Aceh adalah  'Puko!ma go'. Ternyata makna pokemon Go dalam bahasa Aceh jauh lebih sadis dari 'Aku Yahudi'. 
Screenshoot kawasan penyantun, Punge Blang Cut-BNA | Foto : Sikonyol.com
** Ops.. maaf. mungkin menurut teman-teman sikonyolovers tidak tertutup kemungkinan ada makna lain. Akan tetapi perlu juga aku pertegaskan sikap aku kepada teman-teman Sikonyolovers semuanya, bahwa aku tidak mengajak ataupun melarang teman-teman untuk game pokemon Go. Jika teman mau main silakan, jika tidak juga tidak masalah, karena itu hak teman, aku tidak memiliki peran untuk menyuruh dan melarang teman main game pokemon Go. Ingat itu !!!

Akibat Taat Kepada Allah, Dua Ulama Aceh Meninggal Dunia

Akibat Taat Kepada Allah, Dua Ulama Aceh Meninggal Dunia

Tak kerkecuali dengan berita duka ini. Menanggapi kabar duka, banyak mereka salah memberi respon dalam hal menanggapi status facebook. Sehingga aku merasa cenge-ngesan sendiri, bak dapat dompet jatuh milik seorang pejabat yang dipenuhi lembaran uang yang bergambarkan Soekarno-Hatta
Dua Ulama Aceh | Foto : Search Google 
Semua menjadi wartawan, terserah! walaupun kamu tidak mengakui diri demikian. Sebab peran itu tanpa kamu sadari sudah kamu kerjakan dengan baik, cepat dan juga tepat. Ya mengabarkan informasi terkini sebaik mungkin, secepat mungkin dan juga setepat mungkin. Hingga wartawan legalpun merasa kewalahan untuk menyaingi kamu, dalam mengemas berita yang super cepat untuk diketahui oleh khalayak banyak. Dan itu menurut ku tidak ada masalahnya, sebab kita sebagai manusia, memang sudah seharusnya saling berbagi (informasi) tapi bukan bagi uang dan juga makanan. Apalagi membagi pasangan (suami/Istri).  
Ops... gak boleh, gitu..!!! Dosa tahu?

Kemarin Kamis hingga hari ini, Jumat, 22 Juli 2016, tidak sedikit media di Aceh di hebohkan dengan berita duka. Ya, berita meninggalnya, Abon Seulimum (Tgk H Muchtar Lutfi) dan juga Abuya Djamaluddin Waly. Bila Abon Seulimum meninggal sekitar jam 7.30 WIB di Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh, namun menjelang pergantian malam, sekitar pukul 23.15 WIB Abuya Djamaluddin Wali juga ikut mengusul Abon Seulimum untuk pulang ke Rahmatullah. Abu Jamal meninggal tepatnya di Rumah Sakit Teuku Peukan Aceh Barat Daya, setelah sebelumnya dirawat inap dis . 

Akibat kabar duka tersebut sempat membuat ku heran, bukan kepalang terhadap para nitizen Aceh yang operdosis dengan dunia maya bukan orang ya. mulai dari media online dan juga para facebookers ikut-ikutan jadi wartawan (gadungan)untuk memberitakan kabar duka tersebut. Ada yang update status facebook, share link berita online, Update Twitter, status Black Berry Masengers (BBM) dan bahkan ada juga yang berusaha menyempat diri membuat brokers dan mengcopy paste-kan pesan BBM ke semua daftar kontak yang ada dalam daftar kontak BBM nya dengan kabar yang sama, yaitu berita duka atas "Meninggalnya Dua Ulama Aceh" yang merupakan sama-sama ulama sepuh yang memimpin Pondok Pesantren yang ada di Aceh. 
Wow... rajin ya, semoga yang kamu lakukan itu ikhlas dan juga tidak ria. Amiin.

So, masih dalam keadaan heran, aku mencoba berpikir berulang kali terhadap hal yang konyol untuk kucerita ini. Tak terkecuali dengan berita duka ini. Menanggapi kabar duka, banyak mereka salah memberi respon dalam hal menanggapi status facebook. Sehingga aku merasa cenge-ngesan sendiri, bak dapat dompet jatuh milik seorang pejabat yang dipenuhi lembaran uang yang bergambarkan Soekarno-Hatta, sebab ada juga yang membuat #hastag ketika Upate status facebook, bahwa akibat meninggalnya dua ulama ini menjadi sebuah petanda, yaitu #TandaKiamat. Hebat!! mungkin itulah kata yang aku lontar ke dia saat membaca statusnya. 

Selain itu, amat terasa gila lagi, pada saat melihat status facebook yang sama itu juga, ada banyak para facebooker menyumbangkan jempol, sebagai bentuk responnya 'Menyukai' terhadap status tersebut #Bego bukan? padahal facebook sudah menyediakan plugin (suka - super - haha - wow - sedih - marah). Seharusnya kan bisa disesuaikan responnya, apakah suka bila itu menarik, super bila itu luar biasa, haha bila itu menghibur, wow bila kamu salut, sedih bila kamu kasihan dan marah jika kamu kesal.
Hahaha mungkin buta rasa, kali ya...

Lalu, sambil ngintip status facebook, ada beberapa teman facebook juga ngeshare info yang sama, sehingga tak terlewatkan untuk ikut tampil di BERANDA facebook ku. So, dari puluhan tautan tersebut, hanya satu saja yang sempat baca. kebetulan tautan yang dibagikan tersebut berkaitan dengan berita duka yang sama tadi, yaitu Dua ulama Aceh meninggal. Semoga saja, Abon dan Abu tenang di alam Sana Amin ! pintaku dalam hati.  Akan tetapi sambil wara-wiri tepatnya setalah saat Jumat tadi, aku berkesimpulan bahwa, penyebab meninggalnya dua ulama kharimatik ini disebabkan karena Taat kepada Allah. 

Jangan negatif dulu, sempatkan dulu untuk mendengarkan penjelasanku...

Ya, Abon dan Abu meninggal di hari yang sama, yaitu hari kamis tanggal 21 Juli 2016. Menurutku meninggalnya mereka itu karena taat kepada Allah. Coba bila tidak taat kepada Allah, aku yakin belum meninggal dan pasti masih bisa bersama kita untuk berkelana didunia yang fana ini. Walaupun peran beliau sebagai ulama berbeda denganku, yang merupakan seorang blogger pemula (pemuda lajang). Bila beliau bicara diatas mimbar, sedangkan aku hanya bicara dengan tulisan konyol untuk dibaca dan dipahami oleh teman-teman Sikonyolovers yang ada dijagat raya ini. Tapi kita sama-sama bicara untuk memberi pemahaman yang baik kepada sesama manusia.
Hehehehehehe juga sama-sama hamba-Nya..

Nah, penyebab ini berlaku kepada seluruh makhluk yang ada didunia ini, tak terkecuali Joko Widodo, SBY, Megawati, Prabowo, Ustad Yusuf Mansyur dan juga aku ikut diantaranya. Akibat taat kepada Allah tersebutlah, malaikat Izrail harus mengambil sikap untuk mencabut nyawa seluruh makhluk yang ada didunia ini termasuk Ashanty, Syahrini dan Relin Syah. Tak kenal pengusaha, polisi yang ada pistol, tentara yang ada senjata laras panjang dan juga tak kenal seorang blogger seperti aku ini. Begitulah kadar Taatnya Izrail kepada Allah yang tidak bisa dilakukan negosiasi, sehingga Akibat keataatan malaikat Izrail dalam menjalankan perintah Allah, maka Dua Ulama Aceh pun harus merasakan meninggal dunia. 
“Kullu Nafsin Dzaiqotul Maut” (21:35)-
Setiap yang bernyawa pasti akan menemui mati. 
 Sebagaimana sebuah berfirman:
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. " (QS. Al-Imran:185)