Gagal Paham dan Fobia Tahun Baru Di Aceh

Gagal Paham dan Fobia Tahun Baru Di Aceh

Bukan bakar petasan mercon dan bunyi terompet. Semoga saja, malam tahun baru ini malaikat Israfil tidak meniup trompet juga, amiiin! 
Ilustrasi | Foto : tribunnews.com
Sepanjang jalan yang aku lewati malam ini, sama seperti jalan-jalan tahun sebelumnya. Ada lampu penerang jalan, garis pembatas jalan, lampu merah kuning hijau dan juga, apalagi ya? Pokoknya sama sajalah. Bedanya, aku malam ini hanya berboncengan bukan dengan si pacar. Tanya kenapa? Itu rahasia, biar Sobat Sikonyolovers gak baperan di pengujung tahun 2017. Barangkali Jomblo, makanya baper

Sejak pukul 20.02 WIB tadi, aktivitas kesana dan kemari mengikuti arah jalan yang penuh liku yang tidak pasti. Persis kayak orang mengukur jalan dengan spidometer dari kota A ke kota B. Jika ada yang bilang bingung, dengan segera aku jawab iya. Kenapa? Ya, mungkin sudah saat nya demikian. Apalagi pergantian tahun baru menuju 2018 yang membuat hampir sebagian besar orang gagal paham dan terjebak dalam fobia.

Tidak sedikit dari mereka, secara berjamaah menyerukan untuk tidak melakukan perayaan pergantian tahun baru dengan petasan, bunyi terompet dan aktivitas lain sebagai penyambutan tahun baru. Ada melalui pesan brodcast medsos, TV, himbauan surat dan media-media lainnya. Tujuannya agar masyarakat paham dan tidak melakukan aktivitas yang dimaksud. 

BTW, tentang tahun baru, ilustrasinya tidak terlepas dari perayaan lebay yang sering dilakukan anak alay dan kids jaman now. Seolah tradisi ini menjadi warisan indatu dan nenek piyutnya untuk di rayakan setiap tahun hingga turun-temurun hingga ke anak cucu yang belum pernah makan tempe dan tahu. Ketahuan, adminnya suka makan tempe dan tahu. Hehehehe.

Padahal bila kita telesuri didalam kotak pencarian tercanggih jaman now, Google, tahun baru merupakan berakhirnya masa satu tahun yang ditandai dengan mulainya hitungan tahun selanjutnya (id.wikipedia.org). Bukan bakar petasan mercon dan bunyi terompet. Semoga saja, malam tahun baru ini malaikat Israfil tidak meniup trompet juga, amiiin!

Malam ini, sabagai malam pengujung akhir tahun 2017 misalnya. Biarkan saja lewat bagai badai berlalu seolah tidak ada yang tahu dan tidak perlu harus tahu. Serta berjalan dengan malam-malam biasanya. Begitulah seharusnya. Akan tetapi bukan seperti yang sedang terjadi dan pernah terjadi tahun sebelumnya, yang menurutku hanya fobia semata ketika datang tahun baru. Latah itu bagian dari penyakit saraf 

Beranjak dari fobia inilah, ketika tiba saatnya malam pergantian tahun baru menjadi latah. Sehingga akibat kelatahan inilah menjadi salah kaprah, kaku dan berpandangan sempit dalam hal antisipasi perayaan tahun baru. Seperti ada perintah tutup warkop dan usaha lain tepat pukul 22.00 WIB sedangkan pada hari lain yang bukan tahun baru tidak ada demikian. 

Yang anehnya lagi dan bikin ku heran sambil geleng-geleng kepala, ada yang gagal paham dari larangan perayaan tersebut. Sehingga perayaan tahun baru yang di ilustrasikan dengan bakar petasan, suara terompet dan perayaan jenis lainnya di ganti dengan acara keagamaan yang ada dalam agama islam. Seperti berzikir di mesjid dan melakukan pawai sambil menyerukan "Jangan ada perayaan tahun baru". 

Nah, bukankah ini sama dengan melakukan perayaan tahun baru juga namanya? Dan larangan buka warkop dan usaha lainnya sampai pukul 22.00 WIB sebagai penyambutan tahun baru? 
Kembang api | Foto : Katalengkap.com
Semoga sobat Sikonyolovers mampu memahami Subtansi tentang larangan perayaan tahun baru. Seperti mengevaluasi diri, baik sikap, mental dan bahkan urusan dengan sang Pencipta secara vertikal dan sesama insan secara horizontal. Membuat persiapan dan perencanaan untuk tahun depan agar bisa memperbaiki kekurangan dan lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Bukan gagal paham dan fobia terhadap tahun baru yang disebarluaskan dengan dalih syariat. Semoga bermanfaat.

Siluman Parpol Menuju Pemilu 2019

Siluman Parpol Menuju Pemilu 2019

Mengenai persyaratan administrasi untuk mendaftarkan partai ke KPU/KIP, juga tidak kalah sulit dengan daftar nikah di KUA. Sebab lebih dari 10 (sepuluh) syarat yang harus disiapkan. Satu diantaranya nama anggota partai lengkap dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yag disertakan Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai tanda anggota dari sebuah parpol tertentu. 
Tim Verifikator KIP Abdya sedang melakukan verifikasi faktual
| Foto : Akmal Panwascam Kuala Batee, Abdya 
Pesta demokrasi tahun 2019 akan segera tiba. Tidak sedikit partai politik (parpol) harus melakukan pendaftaran ulang untuk menjadi peserta pemilu pada tahun 2019 mendatang. Pendaftaran ini hampir sama dengan pendaftaran ulang mahasiswa di awal semester tiba. Melengkapi persyaratan dan dokumen untuk diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau Komisi Independen Pemelihan (KIP) khusus di Aceh. 

Untuk Aceh sangat lumanyan unik dan berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Provinsi Aceh yang memiliki 9 (sembilan) bahasa daerah dan memiliki lembaga khsusus Wali Nanggroe (wali negeri; -red) ini dibenarkan untuk mendirikan Partai Politik Lokal (Parlok) sebagaimana yang tercantum dalam butir-butir MOu Helsinky yang dituangkan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh atau sering disebut dengan UUPA. Bukan Undang-Undang Pokok Agraria ya?

Mengenai persyaratan administrasi untuk mendaftarkan partai ke KPU/KIP, juga tidak kalah sulit dengan daftar nikah di KUA. Sebab lebih dari 10 (sepuluh) syarat yang harus disiapkan. Satu diantaranya nama anggota partai lengkap dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yag disertakan Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai tanda anggota dari sebuah parpol tertentu. 

Dalam hal memenuhi nama anggota Parpol untuk didaftarkan ke KPU/KIP, KPU Pusat sudah menetapkan angka minimum anggota Parpol yang diserahkan ke KPU/KIP sebagai syarat keanggotaan untuk peserta Pemilu tahun 2019 mendatang. Setiap daerah memiliki standar angka minimum yang berbeda dengan daerah lain. Ini sangat tergantung dari jumlah penduduk dari suatu daerah yang dikalikan 1 perseribu. 
Misal suatu daerah memiliki jumlah penduduknya 100.237Jiwa.
Rumusnya :
1/1000 X Jumlah Penduduk = angka standar minimum.
1/1000 X 100.237 = 100,237 (dibulatkan kebawah, Pasal 11 PKPU No. 11/2017)
Jadi, penduduk disuatu daerah yang berjumlah 100.237 jiwa, maka angka minimal anggota partai yang diserahkan ke KPU/KIP Aceh ialah 100 jiwa.
Untuk memenuhi angka standar minimum yang telah ditetapkan tersebut, tidak sedikit oknum nakal dari sebuah partai, terkadang memilih jalan pintas yang dianggap pantas untuk memenuhi angka 100 anggota partai tadi. Maka jalan mudahnya, oknum partai mulai melakukan aksinya dengan mencari/mengumpulkan KTP warga untuk dijadikan anggota siluman dari partainya tanpa sepengetahuan pemilik KTP.
Baca Juga :
Trik yang digunakan untuk men-silumankan masyarakat sebagai anggota partainya terbilang cukup mudah. Pertama, oknum partai harus mengantongi fotocopy KTP penduduk, terserah bagaimana caranya. Salah satunya melalui oknum-oknum apatur desa yang nakal yang mengoleksi fotocopy KTP warga, yang kemudian diuangkan oleh oknum partai untuk disilumankan. Atau bisa juga melalui modus lain yang mengiming-imingi bantuan kepada masyarakat miskin yang berujung pada fotocopy KTP yang lebih dari satu.

Dari fotocopy KTP ini, kemudian si oknum melanjutkan ke tahap pembuatan KTA siluman untuk nama-nama masyarakat yang sudah dikantongi KTP nya. Baru selanjutnya di serahkan dokumen KTP dan KTA anggota siluman sebagai anggota partainya kepada KPU/KIP sebagai persyaratan anggota dengan kouta yang sudah ditetapkan.

Apabila kouta ini sudah dipenuhi, itu petanda suatu partai sudah melengkapi tahap awal dari pendaftaran parpol sebagai peserta pemilu 2019 mendatang. Baru selanjutnya petugas KPU/KIP melakukan penelitian administrasi terhadap dokumen yang diserahkan oleh pihak partai tersebut. Apakah memenuhi syarat atau tidak, apakah memilki kegandaan dari satu partai ke partai yang lain? atau ganda dalam satu partai yang sama. 

Penelitian admnistrasi berkas dokumen partai ini sama dengan penelitian skripsi pada mahasiswa semester akhir, yaitu sama-sama mencari suatu permasalahan. Dari penelitian inilah, akan diketahui memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat anggota suatu partai. 

Untuk kategori yang tidak memenuhi syarat yang sering disebut TMS ini diantaranya PNS, TNI, POLRI, dibawah umur, ganda internal Partai yang sama, ganda eksternal partai lain dan ketidaksesuaian antara data di KTP dan KTA yang diserahkan saat pendaftaran partai. 

Sedangkan ganda eksternal, akan dilakukan verifikasi faktual kegandaan oleh tim verifikator dari KPU/KIP kepada anggota partai ganda tersebut untuk memilih salah satu partai atau tidak kedua-duanya dengan mengisi form yang sudah disiapkan oleh tim verifikator KPU/KIP. Bilapun tidak memilih keduanya, itu petanda bahwa bukan anggota suatu partai.

Untuk tahap pemilu selanjutnya, nama-nama yang sudah lengkap (KTP dan KTA) dalam berkas dokumen partai ini juga akan dilakukannya verifikasi faktual keanggotaan partai untuk dipastikan, benar atau tidaknya anggota partai yang diserahkan oleh pihak Partai kepada KPU/KIP.

Pada tahap verifikasi faktual keanggotaan partai, juga akan dilakukan pencocokan data KTP dengan KTA anggota partai. Disini akan terlihat antara anggota asli dan anggota yang disilumankan siluman untuk suatu partai. 
Verifikasi Faktual keanggotaan Partai, oleh KIP Abdya | Foto: Dok. Sikonyol.com 
Apabila anggota partai yang sudah diserahkan dokumennya ke KPU/KIP dan tidak merasa sebagai anggota partai tertentu, maka yang bersangkutan harus menyatakan bukan anggota suatu partai dengan form yang telah disediakan oleh tim verifikator KPU/KIP. Bilapun tidak bersedia mengisi form tersebut, maka yang bersangkutan SAH sebagai anggota suatu partai meskipun dia tidak setuju.

Nah, banyak kasus demikian, seseorang diklaim dan dijadikan anggota siluman suatu parpol demi terpenuhinya angka minuman syarat keanggotaan partai saat mendaftar di KPU/KIP. Dan celakanya lagi, anggota siluman ini mengiyakan dan rela menjadi anggota partai setelah diberi KTA kepadanya. 

Menyoalkan KUA Yang Tidak Konsisten

Menyoalkan KUA Yang Tidak Konsisten

"Tidak ada satupun instrumen hukum yang mengatur secara spesifik tentang larangan bagi kaum jomblo yang dilanda ngenes untuk menyoalkan tantang Kantor Urusan Agama (KUA) yang tidak konsisten. Selain itu, juga tidak ada larangan bagi duda beranak tiga dan janda beranak satu untuk memprotes tugas KUA yang berbeda dengan namanya".
Mohon maaf, bila ada kesamaan tempat, nama dan peristiwa, maka itu hanya kebetulan saja | Foto : DokSIKONYOL.com
KUA, itulah singkatan dari Kantor Urusan Agama. Kantor ini sangat bikin aku dan ribuan sejoli se-nusantara baper alias bawa perasaan tingakat tujuh. Apalagi yang sudah berumur mendekati kepala tiga. Seolah lewat depan kantor ini, bak lewat depan calon mertua yang serba kehati-hatian. Ditambah lagi dengan pertanyaan ‘Kapan Nikah?’. Ampun deh, baper jadi kambuh lagi.
Hahaha, Kamu Jones, makanya baper.

Kemarin, selepas kawanin salah satu teman yang sudah berumur kepala tiga mengurus berbagai berkas perlengkapan untuk mengakhiri masa lajangnya di kantor KUA, tiba-tiba baperku kembali kumat. Dalam dekapan diamku, khayalan tingkat tinggi seperti lagu Peter-pan (sekarang Noah) kembali menerbangkan aku setinggi-tingginya hingga keawan sambil mengenang sidoi, yang aduhai amboi untuk segera kupinang dan ku sahkan sebagai pendamping halal hidupku. 

Ya, tapi percuma saja khayalan tingkat tinggi melambungkan aku menggapai nirwana, sementara mahar emas 20 mayam masih menjadi penghalang number one, yang kemudian disusuli oleh pernak-pernek adat yang terus memperkosa keadaan keuangan. Hingga akhirnya mau tidak mau dan rela dan rela harus menunda dulu hajatan hati hingga saat yang tepat tiba, yaitu ketika mahar dan perlengkapan resepsi sudah dalam genggaman. 

Bicara tentang KUA, Aku merasa haqqul yaqin, bahwa sobat Sikonyolovers sudah pada tahu kantor anti jomblo yang sudah ku sebut-sebut diatas. Melalui kantor inilah semua rayuan gombal yang mengandung unsur lebay di buktikan dengan ijab qabul didepan penghulu, didepan wali mempelai perempuan dan disaksikan dua orang saksi. Hingga kata ‘sah’ sahut menyahut yang kemudian disusuli ucapan Alhamdulillah sambil mengangkat tangan yang diiringi doa.

So, mudah bukan? Ternyata jawabannya tidak! sebab sebelum melangsungkan pernikahan ada beberapa penglengkapan dokumen yang harus dipersiapkan. Bisa dibilang hampir sama seperti lamar kerja diperusahaan. Mulai dari fotocopy kartu keluarga (KK), meskipun sebenarnya belum berkeluarga, Kartu Tanda Penduduk (KTP), pas photo dengan gaya super kaku dan surat-surat keramat lainnya. 
Kantor Urusan Agama (disingkat: KUA) adalah kantor yang melaksanakan sebagian tugas kantor Kementerian Agama Indonesia di kabupaten dan kotamadya di bidang urusan agama Islam dalam wilayah kecamatan. (https://id.wikipedia.org)” 
Baca Juga :
Kantor yang konsen menghalalkan hubungan sijoli ini, bila dipahami secara ekplisit, ternyata tidak konsisten dan bahkan sangat berbeda dengan tugasnya. Hanya nama saja kantor urusan agama, yang seharusnya melayani dan menyelesaikan semua persoalan keagamaan secara universal tapi malah hanya membidangi urusan catatan nikah secara khusus dan plus dikhususkan untuk yang beragama islam saja. Sedangkan yang bukan beragama islam, akhir status lajangnya hanya akan dicatat di kantor kependudukan dan catatan sipil. Ingat!! Jangan sampai ketukar itu. 
Aku gak mempersoalkan pasangan ini. Sebab mereka pasangan yang konsisten untuk berumah tangga
| Foto : Wilda Bakso Seteres [FB]
Sudah tahu bukan? Jadi di KUA itu tidak melayani perkara keagamaan secara umum. Seperti gugat cerai dan harta waris. Apalagi gugat akibat hukum yang ditimbulkan dari sebuah perjanjian.
Kalau mau cerai ke Pengadilan ya Om! 

Nah, sudah jelas bukan. Sekarang jangan tanya kenapa demikian dan ini salah siapa? Apalagi sampai menuduh ini salahku. Sungguh sangat tidak mungkin dan akupun tidak menuduh ini salah sobat Sikonyolovers. So, abaikan dan biarkan saja kantor anti jones ini meneruskan inkonsistennya untuk merampingkan angka jomblo di Indonesia. Semoga saja angka jomblo semakin ramping. Amiin!
 Apache “Bek Panik” Bisa Bikin Syirik, Kata Siapa?

Apache “Bek Panik” Bisa Bikin Syirik, Kata Siapa?

Apakah masih meneruskan pengetahuan (awam) yang salah untuk diteruskan dan diabadikan sampai generasi ketujuh? 
Sampul [edit] Album Apache 13 | Foto : Ikram Fahmi SY (FB)
Grup band Aceh, Apache 13, menurutku sangat tidak asing lagi di pendengaran kaula muda dan anak sekolahan, mulai SMA, SMP dan bahkan anak TK sekalian. Ketenaran grup band ini mampu menyesuaikan diri dengan trend musik kekinian. Hal ini terbukti setelah mereka berhasil merilis album “Bek Panik” dengan beberapa single andalan lainnya, seperti Mona, Leumoh Aneuk Muda dan beberapa single yang diminati banyak orang lainnya.

Beranjak dari hal itu, dalam kesempatan ini aku tidak ingin membahas tentang seluk beluk dari Apache 13 secara detail. Apalagi pengetahuan yang aku miliki sangat terlalu fakir dan juga miskin terhadap biodata dan hobi yang mereka gemari. Misal, bila ditanya ke aku, siapa saja nama personil Apache 13? Dan apa saja hobi dari mereka? Nah, sepertinya ini adalah pertanyaan tersulit yang pernah aku dapatkan selain UN dari SD, SMP dan SMA. Mau ditunggu dua jampun, pasti tidak ada jawaban. Mending tanya saja langsung ke Nazar Shah Alam selaku vokalis Apache 13.

Oh iya, sebelum terlalu jauh aku nimplung dalam pokok pembahasan ini, semestinya niat yang tersembunyi ini harus aku jelaskan dan pertegaskan. Bahwa ini bukanlah artikel Jobs review yang dibayar perartikel oleh orang yang request tentang sesuatu produk dari sebuah perusahaan. Maklum saja, aku sedang sepi orderan tentang hal itu. Hahahahahahahaaha, sabar Om!


**

Kemarin, saat sedang tunggu seorang teman disebuah warkop seputaran Banda Aceh, aku membaca satu artikel disebuah blog melalui ponsel Smartphoneku. Judulnya “Apache Bek Panik Bisa Bikin Syirik”. Lah.!!!! kok bisa Om? 

Baik, Bek Panik! Itulah kata dalam bahasa Acehnya. Bila di-Indonesia-kan, Bek Panik berarti ‘Jangan Panik’. Ya, lirik lagu Apache Bek Panik ini sangat santai didengar oleh siapa saja tanpa batas usia. Misalnya Kakek tetanggaku yang sudah berusia 75 tahun lebih, kemudian Nenek Sanih di Bogor yang baru beberapa hari yang lalu dinikahi oleh brondong 21 tahun, walaupun ia berusia 70 tahun dan juga cocok didengar oleh Jomblowan dan Jomblowati yang sedang merindukan purnama 17 disiang hari.
Ops!! tahukah Syedara Sikonyolovers? ternyata eh ternyata, judul artikel “Apache Bek Panik, Bisa Bikin Syirik” itu menandakan gagal paham berkepanjangan yang dialami oleh penulisnya. Sehingga akibat gagal paham tersebut, dengan pe-denya ia mengatakan Apache Bek Panik Bisa Bikin Syirik. Nauzubillahi Minzalik  Mungkin juga #GagalPiknik Om ya!
Jujur, sebenarnya aku juga tidak terlalu paham secara detail, syirik itu jomblo berjenis apa? Tapi aku beruntung paket data yang ku miliki masih sangat banyak, sehingga aku putuskan (bukan pacar) untuk Googling ‘Apa itu Syirik?’ Dan akhirnya, bla, bla, bla, abla kadabla dapatlah seperti dibawah ini.
Syirik adalah Itikad ataupun perbuatan yang menyamakan sesuatu selain Allah dan disandarkan pada Allah dalam hal rububiyyah dan uluhiyyah. Umumnya, menyekutukan dalam uluhiyyah Allah yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdoa kepada selain Allah, atau memamlingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernazar, berdoa dan sebagainya kepada selain-Nya. (id.wikipedia.org)
Dari ulasan artikel yang aku baca tersebut, Apache Bek Panik Bisa Bikin Syirik. Ternyata yang dipahami bisa bikin syirik oleh penulisnya ialah “Bek Harap Bak Ureung Sidroe” pada salah satu bait dari lirik lagu Apache Bek Panik. Disini penulis beranggapan “Ureung Sidroe” dalam bahasa Indonesianya ‘Orang satu’ itu adalah Sang Khalik. Wah,, kok bisa begitu?

Memang benar adanya, didalam kehidupan bermasyarakat di Aceh sering disebut ureung sidroe itu tertuju kepada zamilnya Allah Swt. Akan tetapi bukankah dalam surat Al Ikhlas (ayat; 4) sudah dijelaskan bahwa Allah itu tidak sama dengan makhluknya dan tidak ada seorangpun yang sama (setara) dengan-Nya. 

Lalu kenapa harus disamakan dengan ureung sidroe? Bilapun didalam masyarakat sudah sering menyebutkan demikian, sementara kita sudah mengetahuinya, Apakah masih meneruskan pengetahuan (awam) yang salah untuk diteruskan dan diabadikan sampai generasi ketujuh? Hallo, sudah ngopi belum bung?

Aku yakin, meskipun jomblowan dan jomblowati yang sedang dilanda alay plus galau, pasti tidak akan terjebak dengan pemikiran awam tentang ‘ureung sidroe’ dalam lirik lagu Apache Bek Panik. Sebab ureung sidroe yang dimaksud dalam lirik lagu tersebut ialah ‘satu orang’ atau dengan penjelasan lain, hanya orang itu-itu saja atau bahasa sederhananya ‘hana ureung laen’ (tidak ada orang lain). Sehingga membuat seseorang yang sedang dilanda galau menjadi Gagal Move On dari orang yang sudah menjadi mantannya. Maka oleh sebab itu, diingatkan lah dengan lirik lagu Bek Panik.

Selengkapnya, dengar saja lirik lagunya dibawah ini.


Kasihan! Mungkin Memed Tidak Lulus CPNS Karena Bukan Papua

Kasihan! Mungkin Memed Tidak Lulus CPNS Karena Bukan Papua

Ditahun 2017 ini, pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) memang terbilang sangat mudah. Bila dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Walaupun sebenarnya hanya mudah daftar dan login di website sscn bkn go id saja. Sedangkan untuk persyaratan nya, sumpah membuat 108 kali geleng kepala.

Mulai dari lulusan SMA sampai Strata satu alias sarjana pun harus sama-sama merasa baper tingkat dewa saat berhadapan dengan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh peserta CPNS.
Tidak ada yang bernama Memed dalam foto ini | Foto : Parmadi [FB] SIKONYOL.com
Pegawai Negeri sipil atau sering disingkat PNS, yang merupakan pegawai yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan dan diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (https://id.wikipedia.org/wiki/Pegawai_negeri) itulah penjelasan mbah Google melalui situs wikipedia indonesia.
 
Bicara tentang PNS, sepertinya profesi ini menduduki nomor wahid dijagat Indonesia. Meskipun pada kenyataan, gajinya hanya berada pada standar, atau bisa dibilang sama dengan gaji seorang penjaga keamanan di sebuah perusahaan swasta. Lalu, kenapa juga harus berjamaah menyontreng lis pekerjaan sebagai PNS menjadi pilihan utama? Sungguh Aku tidak bisa menjawab. Biarkan saja waktu yang akan menjawabnya. 

Pada tahun ini, sejak bulan Agustus sampai mendekati bulan oktober, Indonesia yang hanya memiliki dua musim, musim hujan dan musim kemarau, kini dipenghujung akhir tahun bertambah satu musim lagi, yaitu musim CPNS namanya. Sehingga tak jarang, para master dari dunia pengangguran saling berbagi informasi seputar CPNS. Bila dulu sering disodorkan pertanyaan ‘Kapan Nikah?’ tapi akhir tahun ini pertanyaan itu berbanding terbalik menjadi 'Daftar dimana dan ambil bidang apa?'. Seolah pertanyaan ini menjadi menu sarapan pagi sambil menikmati kopi hitam buatan Dek Ani. Wah, bisa bikin kenyang, itu pertanyaan.

CPNS pada tahun ini sepertinya sangat ribet dan sukar untuk melewati berbagai tahapan seleksi. Hal inilah banyak menjadi keluhan dari semua peserta dengan sistem Computer Assested Test (CAT). Dan harus dimaklumi, yang tidak lulus seleksi itu bukan berarti karena ia bodoh, juga bukan karena jomblo buka juga karena dia alay. Barangkali hanya persolan nasib saja yang belum memungkinkan. Atau bisa juga karena dia bukan orang Papua. Tulah syarat pengecualiannya untuk Papua bikin peserta CPNS iri.

*
“Sayang, kamu yang sabar ya, mungkin Tuhan sudah menentukan bagian (pekerjaan) lain, yang jauh lebih baik” ujar Gina mencoba membangunkan semangat Memed yang meredup via telepon.
Sebagai contoh, Memed misalnya. Ia yang merupakan satu dari sekian juta peserta yang masuk nominasi tes CPNS yang sudah terdata di website Badan Kepegawain Nasional (BKN). Kini sudah sering update info, meskipun sebelumnya baca status facebook pacarnya saja malas. Apalagi membaca tulisan ini. Kok bisa tahu, Memed malas baca?

Barangkali itu artinya memed yang sudah lima tahun lepas dan bebas berlalang buana di Negeri sejuta pegangguran ini, sudah mempersiapkan diri untuk bertarung pada tahap Sistem Seleksi CPNS Nasioanl (SSCN) tahun 2017 ini. Meskipun hanya update info CPNS saja. Sudah mendingan, ketimbang updatenya hanya pasang kuping doang. 

Sejak bulan Agustus kemarin, Memed terlihat sangat antusias, semangat 45 yang ia milikipun terlihat jelas dari usaha yang ia lakukan. Mulai dari leges ijazah ke kampus, menulis surat permohonan lamaran kerja bermaterai 6000 pun sudah siap ditandatanganinya. Pun demikian, tidak terkecuali dengan pas foto ukuran 3x4 berlatar merahpun sudah ia siapkan jauh hari sebelum pendaftaran CPNS dibuka. Aku yakin, kali ini ikhtiar Memed sangat percaya diri, bila ia Lulus semua tahap CPNS, katanya, ia bakal meminang pacarnya, Gina. Duh, bahagianya si Gina. Bantu doanya dong, Gina!
Saya yakin Gina bakal mendoakannya.
Salah satu peserta Tes CPNS yang mengaku tidak Lulus, Gara-gara sepeda Andi yang dikasih 
Jokowi rusak di tengah Jalan saat pulang sekolah | Foto : Teungku B   
Akhirnya, saat daftar CPNS dimulai Memed sama sekali tidak merasa kurang dari kriteria umum dan khsusus yang sudah ditentukan oleh panitia CPNS dimasing-masing Instansi yang ia lamar. Atas dasar tersebut, Memed bin Slamet merasa yakin bukan kepalang, apalagi harapannya saat lulus CPNS ingin segera menghalalkan Gina melalui Ijab Qabul yang sah secara agama. Sungguh sangat mulia keinginannya, menghindari zina dan mengikuti sunnah Rasul. Semoga Sakinah Mawaddah Warrahmah ya.
Usai mendaftar, beberapa berkas yang harus di upload pun sudah selesai ia lakukan. Sehingga dengan harapan ‘Semoga lulus’ selalu membanjiri alam pikirannya hingga terbawa dalam doa. Apalagi berkas-berkas yang ia miliki, kini sudah P21 dan sekarang tinggal menunggu waktu pengumumannya saja, harapnya dalam-dalam dari lubuk hati yang paling dalam.

Saat hari H pengumuman tiba, kepo Memed memuncak setinggi puncak Jaya Pura yang ada di Papua sana. Tidak terkecuali juga dengan kadar bapernya. Memed yang sudah beberapa hari yang lalu menungggu pengumuman seleksi administrasi (adm) berkas, kini terpaksa harus menerima sebuah kenyataan pahit. Niat mulia meminang Gina tahun inipun harus ditunda untuk empat caturwulan yang akan datang. Lantaran IPK Memed tidak mencapai 3,00 (tiga koma nol nol), dengan demikian Ia tidak lulus adm pada CPNS 2017 ini. Sehingga ia tidak bisa mengikuti tahapan tes CPNS 2017. Sungguh kasihan bukan? Sabar ya Med

Semangat 45 yang dimiliki Memed kini meredup, bak mendung sebelum hujan tiba. Meskipun Gina selalu setia menyemangati Memed yang sedang terbawa suasana dalam keterpurukan.

“Sayang, kamu yang sabar ya, mungkin Tuhan sudah menentukan bagian (pekerjaan) lain, yang jauh lebih baik” ujar Gina mencoba membangunkan semangat Memed yang meredup via telepon.

“Andaikan saja aku terlahir dan ber-orangtua-kan dari Papua, mungkin aku akan lulus adm ini” ucap Memed dengan nada terbata-bata.

“Hmmm, tidak segitunya juga, sayang. Kerja gak hanya PNS, pekerjaan yang lain, yang halal kan masih banyak. Dan yang perlu diingat, Sayang, aku tetap setia menunggumu” rayu Gina.

Rayun Gina lumayan ampuh, hingga mampu Memed pun kembali bersemangat. Iapun tidak mau berlarut-larut dalam keterpurukan hanya karena tidak lulus CPNS.

*
Dari ulasan singkat diatas, Saya yakin dan percaya, diantara jutaan peserta CPNS 2017, pasti ada Memed-memed lain yang berpikir sama akibat keterbatasan syarat yang dimilikinya. Sehingga mau tidak mau, akreditasi dan standar IPK menjadi penghalang untuk memenuhi syarat dari panitia CPNS. Sabar Med, mungkin juga karena takdir.
Qwords Cloud Web Hosting, Membuatku Harus Berpaling Hati

Qwords Cloud Web Hosting, Membuatku Harus Berpaling Hati

Apa dengan Cinta?. Ya, sungguh membuatku gagal move on dengan sebuah Film Roman tahun 2002 silam, yang menghebohkan anak sekolah-an larut dalam roman Rangga dan Cinta. Tak lama setelah itu disusuli dengan Ada Apa denganmu yang dipopulerkan oleh grop band Peter-pan (Sekarang Noah). Akan tetapi, Ada apa dengan Cinta dan Ada Apa denganmu, menurutku tidak penting untuk ku bahas pada moment Qwords Cloud Web Hosting 12 tahun. 
Qwords Cloud Web Hosting harga domain dan paket hosting murah
Banner Lomba Blog Cloud Web Hosting
Siapa sih yang tidak pernah dengar slogan ini, “Kualitas Bos harga anak kos?” Slogan ini sangat tidak asing lagi ditelinga sobat Sikonyolover. Mulai dari kalangan menengah kebawah sampai menengah keatas. Mulai dari tukang coding, tukang bangunan, tukang pangkas, tukang mainin cewek hingga tukang-tukangan juga pernah dengar. Lalu, arti slogan itu apasih? Bila ditanya ke Om Google, pasti berbeda dengan apa yang di jawab oleh Pak Rahman yang merupakan dosen bahasa Indonesia di kampusku dulu. Cuma secara secara simple, menurutku artinya terjangkau. 

Ya, mungkin itulah selogan yang cocok bila aku sematkan pada provider web hosting yang bernama Qwords.com ini. Situs penyedia domain ini sangat profesional dalam memberi pelayanan terhadap siapa saja. Tak terkecuali dengan ku sebagai pelanggan yang sudah memiliki 2 (dua) layanan aktif di situs web hosting ternama di Indonesia ini. 

Pak Amad misalnya, tetangga sebelah rumah ku yang terkenal dengan burung jinaknya, yang pernah mencoba cek harga domain disitus yang sudah berumur selusin ini. Kesan pak Amad, saat ngopi kemarin bercerita ke aku, tentang harga domain dan hosting di Qwords yang sedang ada promo yang luar biasa murah. Meskipun sebenarnya dia belum jadi pesan dulu, sebab keadaan keuangan keluarganya bak telur burung dijung tanduk. Maklum saja akhir bulan, burung-burungpun belum laku, katanya. Wah, burung apa yang belum laku pak? 

*

Qwords Cloud Web Hosting  

Bila kita melirik lembaran sejarah singkat tentang Qwords.com yang didirikan oleh Bang Rendy Maulana pada tahun 2005 silam, sepertinya aku kembali bernostalgia. Ditahun itu ada sebuah pengalaman yang mengesankan bagiku, yaitu tentang asmara berlabuh di hati pacar sahabat. Hampir sama dengan lagu Padi, Sobat. Dimana lagu yang menceritakan tentang jatuh cinta pada pacar sahabat. Cuma bedanya aku, sehari sebelum jadian, sudah duluan diputusin oleh sobat. Jadi bukan nikung 100% tapi hanya menyelamatkan hati yang luka. Cie ile, gak mau ngaku...

Kembali ke pembahasan, pada awal pendirian Qwords oleh bang Rendy saat masih berstatus sebagai mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB). Berawal dari sebuah ide bahwa beliau ingin memiliki sebuah perusahaan yang mendukung aktivitas teman-teman kuliahnya di dunia Internet. Namun tak disangka, niat mulianya berbuah hasil bak buah manggis yang manis. Qwords pun dari hari kehari semakin berkembang hingga mendirikan empat kantor di kota-kota besar di Indonesia.

Diantaranya Jakarta di Gedung Cyber 1 Lantai 3, Jl. Kuningan Barat No.8, Jakarta 12710, Bandung di Graha Pos Indonesia Lantai 6 C, Jl.Banda No.30, Bandung 40115, Yogyakarta di Jl. Blotan no. 18 Kayen Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta 55584 dan Surabaya di Intiland Tower, 2nd Floor Suite #10B, Jl.Panglima Sudirman No. 101-103, Surabaya 60271. Semoga Aceh bakal nyusul, Amin!!
Sebagai negara yang sedang berkembang, tentunya tidak sedikit dari warganya yang masih berpikir jumut. Sehingga tidak bisa dengan spontanitas lepas dari pengaruh mitos. Hingga dalam hal penamaan sesuatu pun mesti harus mengundang tetua adat, pemuka agama atau mbah-mbah yang sudah puluhan tahun bersemedi digunung berapi untuk menamakan (mencari nama) terhadap sesuatu. Tapi aku sangat yakin, Qwords.com tidak demikian, sebab kata Qwords bermula dari plesetan dari kata Keywords (Inggris) yang berarti kata kunci. Akan tetapi Qwords Bagi sebagian komunitas, mengartikan perkataan dari Kitab (Huruf Q melambangkan Al-Quran), namun pada dasarnya, arti kata Qwords juga bisa diartikan bermacam versi.

Berkembangnya web hosting Qwords.com bak jamur diatas taik lembu, subur. Sehingga pada bulan November 2011, tim Qwords.com dan Bang Rendy CS pun bersepakat untuk melegalkan provider web hostingnya di bawah naungan PT Qwords Company International. Dengan demikian Qwords Cloud Web Hosting yang menyediakan berbagi paket hosting pun berbadan hukum yang diakui oleh Negara yang pernah dijajah oleh Belanda ini.

Ada Apa dengan Qword ?
“What's Up with Love?” itulah bahasa Inggrisnya. Sedangkan bahasa Indonesianya Ada Apa dengan Cinta?. Ya, sungguh membuatku gagal move on dengan sebuah Film Roman tahun 2002 silam, yang menghebohkan anak sekolah-an larut dalam roman Rangga dan Cinta. Tak lama setelah itu disusuli dengan Ada Apa denganmu yang dipopulerkan oleh grop band Peter-pan (Sekarang Noah). Akan tetapi, Ada apa dengan Cinta dan Ada Apa denganmu, menurutku tidak penting untuk ku bahas pada moment Qwords Cloud Web Hosting 12 tahun. 

Pertanyaan sekarang Ada Apa dengan Qword? Meskipun pertanyaan ini tidak seribet dengan pertanyaan Ujian Nasional (UN) anak sekolah-an. Yang harus mengisi biodata terlebih dahulu dengan metode lingkari huruf perhuruf. Ditambah lagi dengan pertanyaan hitung-menghitung dengan berbagai rumus, mulai rumus Pythagoras hingga rumus Geometri. Bagiku Ogah ah! Sebab sebagai pelanggan yang sudah dua tahun menggunakan layanan Qwords tentu sudah sangat paham terhadap pelayanan yang diberikan Qwords.

Diantara pelayanan yang sangat mengesankan bagiku, Qwords Cloud Web Hosting sangat ramah dalam memberikan layanan. Misal, aku sebagai seorang blogger Pemula alias Pemuda Lajang, yang pernah bikinin blog pesanan orang-orang, sering minta bantu melalui chat layanan Qwords Cloud Web Hosting untuk membantu costumisasi domain blog. Meskipun aku bisa costumisasi domain blog tersebut, akan tetapi ini sebagai tanda bahwa tim Qwords sangat-sangat bisa dipercaya walaupun akun dan password gmail.com kuberitahukan ke mereka. 
Qwords Cloud Web Hosting harga domain dan paket hosting murah
Cloud Web Hosting menawarkan harga domain murah
Selain itu, kesan ku terhadap situs penyediaan domain dan hosting yang mengusung tema Qwords Cloud Web Hosting pada ulang tahunnya di tahun 2017 ini, sering ada promo #QwordsSALEbration untuk harga domain tertentu dan juga promo gratis domain bagi yang order paket hosting. mulai dari paket hosting personal dan juga business. Hal ini belum pernah aku dapatkan pada provider web hosting lain yang pernah aku order dua tahun yang lalu. Tapi ya sudahlah, masa laluku hanya milikku dan masa sekarang adalah masa dengan Qwords Cloud Web Hosting. Kalau kata pepatah nasi sudah menjadi bubur. Semoga saja buburnya, bubur ayam jadi bisa dimakan!, Hehehehe.
Qwords Cloud Web Hosting tidak mengecewakan
Live Chat dijamin tidak mengecewakan Anda
Tak hanya itu, bila kamu-kamu sobat Sikonyolovers ingin tahu seputar domain, hosting dan lainnya mengenai dunia web, kamu langsung saja live chat 24 Jam bersama tim dari Qwords.com melalui Pop Up Icon Live Chat yang muncul tepat pada pojok di kanan bawah Kamu atau bisa juga dengan link https://livechat.qwords.com ini bila tidak muncul Pop Up Icon Live Chatnya.

Ya, buat Sobat Sikonyolover yang masih berstatus pemula atau newbie dalam istilah anak blogger, tapi dalam hal order domain atau hosting tidak perlu ragu, apalagi bimbang. Sebab layanan dari Qwords.com membuat kamu gak pake ribet untuk costumisasi domain dari blogspot ke domainkamu.com, sebab Qwords Cloud Web Hosting sangat peduli dengan pelanggan yang berada dibawah situs yang berlambang kunci ini. Pokoknya dijamin tidak mengecewakan.

Nah, mungkin itulah kesanku terhadap provider web hosting Qwords.com yang sudah berhasil membuatku berpaling hati dari provider web hosting sebelumnya. Memang harus ku akui godaanmu sungguh sangat membuatku terpana, bak biduan yang menancapkan panas asmara. Semoga diusia yang ke selusin ini Qwords.com atau Qwords Cloud Web Hosting menjadi semakin suskses dan akan menuju awan dengan terombosan-terombosan barunya dunia web hosting. Pesanku, teruslah maju Qwords Cloud Web Hosting, semakin banyak promo domain dan hosting murah dan sering bikin lomba serta Job review untuk para blogger, biar para bloggerpun ikut sejahtera. Hehe berbagi rezeki maksud nya ini Om?.


** Artikel ini diikutsertakan pada acara Kompetisi HUT 12 Tahun Qwords (Kategori Blog) 

Referensi : 
- blog.qwords.com
- www.qwords.com/about-qwordscom/history
- Foto : qwords.com