Sumpah, Aku Kalah Dengan Hantu Monas

Pada malam itu aku sempat bertemu dengan dua jenis hantu saja, yaitu pocong dan kuntilanak yang mengendong bayi.
Menuju Monas
Tak terpikirkan sebelumnya, pada hari minggu malam tepatnya tanggal 22 Mei 2016 itu, aku bisa melangkahkan kaki ditempat yang begitu terkenal hingga penjuru dunia. Tempat ini salah satu icon Ibu kota Jakarta, sehingga sungguh sangat wajar bila aku, kamu dan siapa saja merasa belum lengkap menjajaki Ibu Kota Negara ini, bila belum berselfia alias selfia ria ditempat ini. Orang-orang menyebutnya Monas alias Monumen Nasional. 

Tidak sedikit orang berkunjung dengan berbagai tujuan dan perencanaan sebelumnya. Katakanlah aku, meskipun belum aku rencanakan tapi tujuanku sangat jelas untuk menikmati nuansa traveling dipusat Ibu Kota Negara Indonesia ini. Alih-alih sekaligus untuk mengabadikan moment di menara yang berpuncak lapisan emas itu.

Namun, kunjungan pertama ku ini memiliki sebuah kisah menarik tersendiri. Dimana hal tersebut belum pernah terjadi seumur hidupku, yaitu jumpa dengan hantu. 

*

Berbicara tentang hantu, Memang sangat mengerikan bila anda memiliki jiwa penakut. Namun sungguh sangat menantang bagi orang-orang yang memiliki jiwa pemberani. Contohnya seperti aku. Hahahah

Hantu merupakan salah satu makhluk halus sebangsa dengan jin. Hantu sangat sering di gambarkan dengan wajah jelek, kotor, luka-luka, berambut brekele dan berparas pucat. Selain itu juga berpakaian serba keputih-putihan, ada yang berbentuk gamis untuk kutilanak. Selain itu, ada juga yang berpakaian (kafan) orang meninggal untuk hantu pocong yang disertai ikatan kain diatas kepalanya. 

Bila dilihat dari jenisnya, hantu itu sendiri terbagi dalam beberapa jenis, ada hantu pocong, suster ngesot dengan pakaian perawatnyan dan hantu kuntilanak dengan dandan yang super mengerikan. Ketiga jenis hantu ini merupakan hantu yang berkebangsaan Indonesia. 

Selain hantu itu, juga ada hantu vampir yang berasal dari china yang kita tahu memakai baju koko dan celana gantung berwarna hitam, memakai topi (saudagar china) serta memiki gaya rambut berlapis yang panjangnya sepinggang. Dan ada juga hantu ganteng yang berasal dari negara barat, yaitu drakula penghisap darah, yang sewaktu-waktu bertaring serta mampu menjerma menjadi 'manusia biasa', seperti judul lagu band Radja yang pernah populer beberapa tahun belakang. 

**

Setiap ada pertemuan, pasti ada cerita tersendiri yang selalu membekas dalam bingkai kenangan. Begitu juga halnya dengan pertemuan yang tidak terencanakan ini. Pertemuan dengan hantu, memang bukan inginku sejak awal menginjakkan kaki disana, namun tak sengaja mataku memberanikan diri melihat tingkah hantu yang terlalu leluasa menampakkan diri kepada setiap pengunjung yang berdatangan ke Monas malam itu. 
Namun, dari pertemuan singkat itu, ada yang berbeda aku temukan pada sosok hantu disana, yaitu materialistik. Ya hantu yang aku jumpai disana adalah hantu yang sedang mencari nafkah untuk kebutuhan keluarganya. Hantu-hantu ini memberikan pelayanan selfia kepada pengunjung dengan cara, pengunjung mengikhlaskan uang goceng atau Rp. 5.000 dalam tempat yang disediakan. Baru setelah itu, pengunjung bisa berselfia dengan hantu yang ada disana. 

Pada malam itu aku sempat bertemu dengan dua jenis hantu saja, yaitu pocong dan kuntilanak yang mengendong bayi. Saat itu, aku berkeinginan untuk berfoto dengan mereka. Ketika ku dekat, salah satu hantu berkata, "Mas!! Goceng,, goceng untuk berfoto sama kami". Mendengarkan permintaan tersebut, akupun membuka dompet dan meletakkan Rp. 5000 dalam tempat yg disediakan tadi.

With hantu Indonesia
Ketika berfoto, aku merasa dikalahkan oleh dua sosok hantu ini, dimana hantu-hantu yang sudah berpengalaman dalam hal selfi ini memamerkan gaya narsisnya bak hantu beneran. Walaupun terkadang merasa lucu dengan tingkahnya yang serem, wajahnya yang mengerikan dan rambutnya yang hancur tanpa disisir. 

Nah, itulah sekelumit kisah dengan hantu monas yang jago selfi demi menafkahi keluarganya. Semoga kisah ini menghiburkan.


Previous
Next Post »

4 Comments

  1. Mantap tadi,.tak kirain serem tau taunya menghibur endingnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ckckckckck.. Disitulah perlunya Tabayyun. Jangan mengedepankan "anggapan" tapi jarang untuk memmastikan.
      Heheheh

      Hapus

Silakan tinggalkan komentar Anda!